MATARAM, KOMPAS.com — Rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (18/5/2012), membahas evaluasi pelaksanaan proyek dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia serta upaya pengentasan rakyat miskin di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Rapat yang digelar di Mataram, NTB, tersebut, diikuti 16 menteri, termasuk 3 menteri koordinator dan 1 wakil menteri. Meski demikian, Wakil Presiden Boediono tidak ikut dalam rapat tersebut.
Tiga kepala daerah juga hadir, yakni Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Gubernur NTB Zainul Madji, dan Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay.
Saat membuka rapat, Presiden menyatakan, pemerintah ingin mengevaluasi upaya di tiga daerah itu, terutama proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang memerlukan sinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi lain.
"Bicara konektivitas, misalnya, apa saja proyek di provinsi yang perlu back up atau sinergi dari pemerintah pusat atau provinsi tetangga," katanya.
"Kita juga ingin melihat apa yang dilakukan provinsi untuk mengurangi kemiskinan. NTT, misalnya, termasuk daerah yang angka kemiskinannya cukup tinggi. Saya ingin mendengar apa yang dilakukan gubernur, bupati, dan wali kota," lanjutnya.
Menurut Presiden, meski pembangunan ekonomi, investasi, dan MP3EI berjalan baik, dan kemiskinan daerah bisa diturunkan, kebijakan yang diambil tidak cukup. "Mesti ada program langsung pengentasan rakyat miskin," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.