Probolinggo, Kompas
”Jadwal pinjaman koperasi ke karyawan biasanya setiap tanggal 1. Namun, karena gaji pada 25 April 2012 belum juga dibayarkan, maka untuk menyambung hidup, koperasi memajukan pinjaman kepada karyawan dari tanggal 1 setiap bulannya menjadi tanggal 25 pada bulan ini agar karyawan yang butuh bahan pokok bisa meminjam dulu ke koperasi,” kata wakil karyawan dari Sekar (Serikat Karyawan) pabrik kertas PT Leces, Guntur Sudono, Kamis (26/4).
Jatah utang bahan pokok, menurut Guntur, Rp 300.000 per karyawan. Utang akan dibayar jika gaji sudah dibayarkan, dengan cara memotong gaji.
Solusi memajukan jadwal pinjaman bahan pokok kepada karyawan PT Leces ini hanya bersifat jangka pendek. ”Ini hanya membantu kehidupan karyawan dalam jangka pendek. Yang terpenting bagaimana manajemen benar-benar segera membayarkan gaji karyawan,” ujarnya.
Gaji karyawan PT Leces seharusnya dibayarkan Rabu (25/4), tetapi akhirnya diundur. Hal itu disebabkan manajemen PT Leces belum menerima sisa pembayaran uang hasil penjualan aset gudang dan tanah PT Leces di Cibitung senilai Rp 16 miliar. Uang itu juga jadi modal awal produksi PT Leces yang dijadwalkan beroperasi lagi akhir Mei 2012. ”Manajemen mengusahakan agar gaji segera dibayarkan. Namun, kami belum menerima uang hasil penjualan aset di Cibitung, maka pembayaran belum bisa dilakukan,” kata Sekretaris Perusahaan PT Leces Abdul Haris.
Ada 1.300-an dari 1.800-an karyawan PT Leces yang belum menerima kekurangan 50 persen gaji November 2011, 15 persen gaji Maret 2012, dan gaji April 2012. Total tanggungan PT Leces mencapai Rp 5 miliar.
Tunggakan gaji ini terjadi karena PT Leces tidak beroperasi sejak Juni 2010 karena Perusahaan Gas Negara menghentikan pasokan gasnya. Penyetopan disebabkan perusahaan kertas itu gagal membayar tagihan gas Rp 42 miliar. PT Leces juga harus mengeluarkan Rp 7 miliar per bulan untuk gaji pegawai dan biaya perawatan mesin.