Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebong, Sumber Emas Svarnadwipa

Kompas.com - 20/04/2012, 10:54 WIB

Desa yang dihuni 647 jiwa ini juga hanya memiliki satu sekolah dasar. Untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi, anak-anak dari Lebong Tandai harus keluar dari desa.

Hariman mengungkapkan, penghasilan petambang emas tidak menentu. ”Sehari paling hanya dapat emas 0,5 gram-1 gram,” katanya.

Belum lagi risikonya juga sangat tinggi. Tersesat, jatuh ke lubang tambang, terkena runtuhan lubang, penyakit, dan efek samping penggunaan raksa menjadi risiko yang dihadapi para petambang.

Edi Sumardi (52) mengatakan, menjadi petambang butuh keberanian besar. ”Sehari bisa enam jam lebih di dalam terowongan. Setelah itu memikul ore seberat 40-50 kilogram keluar terowongan, belum kemudian mengolahnya,” ujarnya.

Meski penuh risiko, Lebong Tandai tetap menarik orang untuk mendatanginya. Mereka mengejar kilau emas. Saat menaiki Molek meninggalkan desa ini, terngiang puisi Edgar Allan Poe. ”Dia ada di gunung-gunung, jauh di sana, di Bulan. Di bawah Lembah Bayangan. Mendakilah gagah, mendaki,” menjawab Bayangan. ”Jika engkau hendak bertemu Eldorado!”

(Agung Setyahadi/Ingki Rinaldi)

Artikel lebih lengkap di Ekspedisi Cincin Api http://www.cincinapi.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com