Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengejar Matahari di Simatai

Kompas.com - 11/04/2012, 08:11 WIB

Kalau mau hemat tenaga, di Simatai ada fasilitas gondola dengan biaya Rp 70.000 pergi-pulang atau Rp 42.000 sekali jalan yang beroperasi mulai pukul sembilan pagi. Dari bawah, Anda langsung bisa sampai ke tengah ruas tembok.

Hindari pergi ke Simatai pada musim dingin karena sering terjadi badai salju di puncak gunung. Ketika cuaca buruk, biasanya petugas setempat melarang siapa pun naik mendaki tembok. Ada baiknya Anda mencatat nomor telepon hotel atau rekan Anda yang dapat dihubungi jika terjadi sesuatu di gunung, terutama ketika mendaki pada waktu yang tak biasa. Jangan khawatir, sinyal operator telepon genggam di China masih kuat walaupun di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.

Pemandangan indah

Cuaca dingin dan rasa lelah serta kantuk menjelang subuh seolah terbayar dengan pemandangan di Simatai. Walaupun matahari belum keluar, danau yang membelah Simatai sudah memanjakan mata. Semakin ke atas, semakin terlihat pemandangan pegunungan yang indah. Ruas tembok Simatai terdiri atas 35 pos jaga, terbagi menjadi dua ruas di barat dan timur yang dipisahkan oleh danau. Untuk menghubungkan ruas tersebut, kita dapat melewati jembatan gantung dengan jurang berjarak puluhan meter di bawahnya. Ruas barat lebih landai. Sementara tempat yang menantang lebih banyak ada di ruas timur.

Walaupun udara pegunungan segar, napas semakin berat karena elevasi di Simatai terus meningkat dari 295 meter hingga 986 meter. Titik tertinggi adalah pos jaga Wangjinglou dengan ketinggian 986 meter di atas permukaan laut. Pos jaga ini merupakan tempat tertinggi di seluruh Tembok Besar China. Dari pos ini, kita dapat melihat gemerlap kota Beijing pada malam hari. Tidak semua bagian tembok utuh tertata, ada beberapa bagian yang runtuh dengan batu bata yang menonjol. Jika Anda teliti, di pos ini ada beberapa batu bata yang terukir keterangan tentang tanggal pembuatan tembok dan jumlah tentara yang membangunnya.

Ruas yang paling berbahaya dan menantang adalah Jembatan Langit yang terletak antara pos Wangjinglou dan pos Peri Teratai. Ruas ini hanya selebar sekitar 40 sentimeter, dengan jurang ratusan meter yang menganga di kanan-kiri. Ruasnya cuma sepanjang 100 meter, tetapi keterjalannya mencapai 85 derajat.

Anda harus merangkak dan ekstra-hati-hati jika tak ingin terpelanting. Ruas lain yang cukup berbahaya adalah jalur tanpa tembok pembatas di kanan-kiri sehingga jalur tersebut hanya berupa jalan setapak lengkap dengan apitan jurang.

Perlahan, matahari sudah menampakkan diri. Menyinari sebagian tembok dengan cahaya keemasan. Menjelang tengah hari, kami turun. Untuk makan siang, kami memilih makan di sebuah rumah makan kecil di luar kawasan taman Simatai. Sayurannya segar, diambil dari halaman rumah.

Tidak jauh dari sana terdapat desa kuno yang dahulu merupakan desa tempat gudang bahan makanan bagi para prajurit yang berjaga, seperti yang tertulis di gerbangnya.

Sayang, ruas ini sedang direnovasi hingga Mei 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com