Anggaran BLT Sebaiknya untuk Program Padat Karya

PURWOKERTO, KOMPAS.com — Persatuan Perangkat Desa Indonesia Banyumas, Jawa Tengah, mengimbau pemerintah pusat untuk mengalokasikan dana bantuan langsung tunai pada program padat karya sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak. Selain bermanfaat, pola padat karya ini juga dapat mencegah terjadinya konflik di tengah masyarakat.

Pembina Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Banyumas Yoga Sugama, Kamis (15/3/2012), mengatakan, konflik yang muncul dari kecemburuan sesama warga juga akan mengendurkan kearifan lokal masyarakat berupa perilaku gotong royong.

”Mereka yang tidak mendapat jatah BLT tidak akan mau ikut kerja bakti, termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh desa. Jadi, intinya BLT itu justru membuat situasi desa yang telah kondusif menjadi kacau,” ujarnya.

Menurut dia, akan lebih baik jika anggaran BLT digunakan untuk memperluas perkebunan kelapa sawit dan pencetakan sawah di luar Jawa sehingga dapat memeratakan pembangunan. Nantinya masyarakat miskin di Pulau Jawa juga dapat ditransmigrasi ke wilayah tersebut.