BOGOR, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo menjamin pemilu kepala daerah di Aceh akan berjalan sesuai harapan. Kepolisian berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban di Serambi Mekkah tersebut. "Semua berjalan sesuai sistem. Insya Allah pilkada berjalan sesuai harapan," tegas Kapolri singkat kepada para wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (13/3/2012).
Ditambahkan Kapolri, pihaknya akan menindak tegas para pelaku kerusuhan. Dikatakan pula, beberapa pelaku teror di Aceh telah ditangkap dan diproses sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Seperti diwartakan, kampanye terbuka akan tetap dilaksanakan dalam masa kampanye pilkada di Aceh yang akan dimulai pada 22 Maret 2012. Pasalnya, semua pasangan calon meminta bentuk kampanye tersebut dan keberatan dengan masukan kepolisian setempat untuk meniadakan kampanye terbuka/pengerahan massa.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Zainal Abidin, Selasa (13/3/2012), mengatakan, kampanye terbuka ini diputuskan dalam rapat bersama perwakilan Kepolisian Daerah Aceh, Panitia Pengawas Pemilu Aceh, dan Satuan Polisi Pamong Praja Aceh, serta utusan masing-masing kandidat kepala daerah.
Sebelumnya, Kepala Polda Aceh mengirim surat kepada KIP Aceh agar dalam masa kampanye lebih diutamakan kampanye tertutup. Kampanye dalam bentuk rapat terbuka harus dihindari mengingat kondisi di Aceh saat ini yang rawan terjadi gesekan. Hal tersebut juga didasarkan laporan intelijen bahwa ada potensi benturan dalam pilkada Aceh.
Untuk menghindari benturan saat kampanye terbuka, KIP Aceh telah menetapkan jadwal kampanye terbuka bagi masing-masing kepala daerah, khususnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Masing-masing pasangan calon berhak mendapat jatah kampanye terbuka sebanyak 55 kali dalam kurun waktu dua minggu, yakni mulai 22 Maret mendatang. Jadi, calon satu berbeda tempat dengan calon lainnya pada hari yang sama.
"Dengan demikian, tak ada kampanye calon yang melaksanakan kampanye terbuka di tempat yang sama pada hari yang sama," ujar Zainal.
Mengenai kondisi keamanan Aceh yang rawan, Zainal mengatakan, dia menyerahkan hal tersebut kepada kepolisian. "Polisi mempunyai kewenangan untuk membatalkan kampanye apabila situasi keamanan tak mendukung. Namun, sampai saat ini tak ada masalah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.