Upaya Bulog bersaing dengan pasar dilakukan untuk mengejar target pengadaan beras tahun 2012 sebanyak 4,1 juta ton.
Sutarto mengatakan, Bulog tak akan membatasi kualitas pembelian gabah/beras dari mitra kerja atau dari petani. ”Kualitas apa pun akan kita terima, dengan harga pembelian yang disesuaikan dengan kualitas,” ujarnya.
Gabah kering panen dibeli dengan harga Rp 3.300 per kilogram. Gabah kering giling sebesar Rp 4.200 per kg. Adapun beras dengan kadar air maksimal 14 persen akan dibeli Rp 6.600 per kilogram.
Namun, hingga kemarin tabel daftar harga rafaksi yang seharusnya dikeluarkan Kementerian Pertanian belum terbit. Padahal, daftar harga rafaksi tersebut sangat diperlukan Bulog sebagai acuan dalam membeli gabah atau beras di luar standar Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012.
Meski belum keluar, Bulog tetap membeli gabah/beras di luar standar, dengan menghitung sendiri tingkat harga rafaksi. ”Sebetulnya kalau pemerintah sendiri yang mengeluarkan, itu akan lebih fair. Kalau Bulog, kan, pembeli,” katanya.
Berdasar pengamatan Kompas, unit penggilingan gabah dan beras Bulog mulai beroperasi. Di Subdivisi Regional Bulog Mojokerto, misalnya, mesin penggilingan terus bekerja.
Bahkan, lantai jemuran padi Bulog banyak dipenuhi gabah petani. Gudang Bulog bahkan dijadikan tempat penjemuran gabah yang masih belum memenuhi standar.
Kepala Divisi Regional Bulog Jawa Timur Rito Angky Pramono mengatakan, Divisi Regional