Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Sistoyo Dibacok di Dalam Pengadilan

Kompas.com - 01/03/2012, 05:35 WIB

Untuk sementara, belum ada kaitan antara insiden tersebut dan dugaan konspirasi seperti diutarakan Sistoyo di persidangan kemarin itu. Kasus yang menjerat Sistoyo bermula dari dugaan suap yang dia terima dari dua pengusaha yang sedang disidang untuk kasus pemalsuan dokumen tanah, yakni Edward Bunjamin dan Anton Bambang di Cibinong, Bogor. Menurut dakwaan, Sistoyo menerima uang Rp 100 juta agar bisa mengurangi tuntutan dari 1,5 tahun menjadi 10 bulan.

Mengincar Cirus Sinaga

Deddy Sugarda kepada polisi di Markas Polrestabes Bandung menyatakan, tindakan membacok Sistoyo sebagai terapi kejut bagi para koruptor. ”Saya marah dan benci menyaksikan maraknya pemberitaan mengenai korupsi di Indonesia melalui layar televisi. Para koruptor itu adalah pengkhianat bangsa,” kata Deddy sebagaimana diungkapkan seorang polisi.

Polisi menemukan dokumen, kertas yang digunakan membungkus golok untuk membacok Sistoyo berisi tulisan propaganda sekaligus kecaman terhadap ”pengkhianat bangsa” dan ditandatangani Deddy sendiri. Deddy mengaku merencanakan tindakan itu dan bertindak sendirian.

Polisi menjelaskan, pelaku kekerasan itu mengaku tinggal di Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, dan belum pernah memiliki catatan kriminal. Untuk saat ini, status Deddy masih saksi dan kepolisian masih meminta keterangan dari petugas yang mengawal Sistoyo.

Menurut Kepala Bidang Humas Polrestabes Bandung Komisaris Endang Sri Wahyu Utami, pelaku sebetulnya mengincar jaksa Cirus Sinaga yang menjadi terdakwa sebagai mafia kasus Gayus Halomoan Tambunan. ”Namun, Cirus keburu divonis. Kesempatan berikutnya datang dengan persidangan Sistoyo,” kata Endang.

Kuasa hukum Sistoyo, Firman Wijaya, memprotes kebijakan pengamanan Pengadilan Tipikor Bandung.

Ketua Pengadilan Negeri Bandung Joko Siswanto mengakui, pihaknya kecolongan dalam kejadian ini. Keterbatasan peralatan menyebabkan pengunjung sidang bebas berlalu lalang tanpa diperiksa. Karena itu, ia akan meminta tambahan personel polisi untuk pengamanan dari Kapolda Jabar.(ELD/MKN/FAJ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com