Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Lahan Sumsel Kembali Dibahas

Kompas.com - 05/01/2012, 18:36 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com — Penyelesaian sengketa lahan di Sumatera Selatan kembali dibahas di tingkat provinsi, Kamis (5/1/2012). Salah satu yang dibahas adalah sengketa lahan PT Sumber Wangi Alam dan masyarakat Sei Sodong, Mesuji, Ogan Komering Ilir, yang berbuntut tewasnya tujuh orang, April lalu.

Pembahasan ini merupakan tindak lanjut atas unjuk rasa 2.000 orang yang mendesak penyelesaian sengketa lahan antara masyarakat dan perusahaan pada akhir Desember lalu. Rapat ini merupakan rapat kedua yang digelar di tingkat provinsi usai desakan masyarakat tersebut.

"Kali ini kita tak akan bahas soal bentrokan atau pemenggalan, tapi soal tuntutan masyarakat," kata Wakil Gubernur Eddy Yusuf.

Eddy mengatakan, tuntutan masyarakat Sungai Sodong tak akan serta-merta dipenuhi. Namun, akan dikaji terlebih dahulu.

Beberapa tuntutan masyarakat Sei Sodong antaralain pencabutan izin lokasi PT Sumber Wangi Alam serta pengembalian lahan seluas sekitar 1.000 hektar. Konflik bermula dari pembangunan kebun plasma yang tak memuaskan masyarakat yang telah memberikan sertifikat lahannya.

Pembahasan dihadiri dua kabupaten, yaitu Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin. Kedua daerah ini mempunyai sejumlah sengketa lahan yang belum terselesaikan antara masyarakat dan perusahaan. Saat ini di Badan Pertanahan Nasional Sumsel terdata 37 sengketa lahan antara masyarakat dan perusahaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com