Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Lampung Bantah Ada Pembantaian Warga Mesuji

Kompas.com - 15/12/2011, 00:41 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigjen (Pol) Jodie Rooseto membantah jika pihaknya melakukan intimidasi, penggusuran lahan, bahkan pembantaian warga di Kabupaten Mesuji sebagaimana laporan warga ke Komisi III DPR, Rabu (14/12/2011).

"Tidak ada tindakan masif aparat dalam bentuk apa pun, apalagi sampai menewaskan warga di Mesuji," kata dia di Bandar Lampung, Rabu malam.

Menurut dia, apa yang beredar di pemberitaan hanya dibesar-besarkan dan merupakan informasi bias yang masih perlu didalami. "Petugas yang berada di sana tugasnya untuk melakukan pengamanan," kata dia.

Dia membenarkan keberadaan personel Brimob di lahan tersebut, tetapi bukan untuk menakuti warga, melainkan bertugas melakukan pengamanan.

Bahkan, dia membantah jika masyarakat yang lapor ke polisi terkait kejadian itu tidak pernah ditanggapi. "Kejadiannya saja tidak ada, bagaimana mau menjelaskannya," kata dia.

Dia menyatakan, nama Mesuji memang terdapat di dua wilayah, yakni wilayah Mesuji Lampung yang merupakan Kabupaten Mesuji dan Kecamatan Mesuji yang masuk dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Sejumlah warga Mesuji mengadu ke Komisi III DPR terkait upaya penggusuran oleh sebuah perusahaan kebun sawit asal Malaysia, PT Silva Inhutani, di Kabupaten Mesuji.

Penggusuran menggunakan cara kekerasan, yang menimbulkan korban jiwa hingga 30 orang tewas selama kurun waktu 1997 hingga 2011. Menurut pengakuan warga, saat penggusuran itu, bangunan ibadah dihancurkan. Hasil panen singkong juga dirampas.

Bahkan, aparat kepolisian, yaitu Korps Brimob, juga melakukan pemerkosaan terhadap janda pada saat penggusuran.

Isu tersebut menyebar begitu cepat setelah adanya sejumlah warga Mesuji yang mengadu ke Komisi III DPR terkait upaya penggusuran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com