Romanus mengungkapkan, sebenarnya Merauke sebagai pemilik pesawatlah yang dirugikan dalam KSO. "Pihak Merpati beberapa kali membawa pesawat terbang ke jalur yang tidak ditetapkan sesuai perjanjian. Ini membuat biaya produksi pesawat bertambah, sementara umur pesawat semakin pendek," tuturnya.
Selain itu, lanjut Romanus, Merpati hanya berhasil menempatkan tiga putri daerah asli Merauke sebagai pramugari. Padahal, Merpati berjanji akan menjadikan putra-putri asli Merauke menjadi pilot dan tenaga darat yang andal melayani maskapai penerbangan.
"Mereka cuma meninggalkan tiga pramugari saja buat Merauke," tegasnya.
Romanus mengatakan, bila KSO baru dengan Merpati tidak menemukan kata sepakat, Merauke sudah siap menggandeng maskapai penerbangan lain.
"Sudah ada beberapa rekanan baru yang siap bekerja sama dengan Merauke untuk mengoperasikan pesawat-pesawat terbang kami," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.