Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas Taman Nasional Komodo Terus Naik

Kompas.com - 07/11/2011, 17:47 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyambut baik semakin naiknya popularitas Taman Nasional (TN) Komodo sebagai destinasi wisata.

"Dengan semakin banyaknya pihak yang ikut promosi, popularitas Komodo saat ini harus diakui semakin meningkat dan ini sangat positif," kata Direktur Sarana Promosi Pariwisata, Esthy Reko Astuty, di Jakarta, Senin (7/11/2011).

Pihaknya memang telah menyatakan sikap untuk tidak terafiliasi lagi dalam ajang New 7 Wonder of Nature yang menempatkan Komodo sebagai salah satu finalisnya. Meski begitu, pihaknya menyatakan akan tetap mempromosikan Komodo sebagai destinasi wisata, dan menjadikannya sebagai aset bangsa yang harus dilindungi.

"Kalaupun nanti Komodo terpilih dalam ajang itu, kami menyambut baik, karena ini aset bangsa yang layak untuk menjadi kebanggaan kita dan memang layak menjadi keajaiban dunia," katanya.

Sebelumnya, pihaknya telah dicoret sebagai official support yang mendaftarkan TN Komodo dalam ajang New 7 Wonder of Nature. Karena itu, pihaknya juga telah menunjuk pengacara Todung Mulya Lubis untuk memerkarakan pencoretan tersebut.

Namun, TN Komodo tetap diikutsertakan sebagai finalis dalam ajang tersebut, bahkan kini menjadi 10 besar finalis yang memiliki potensi besar untuk terpilih sebagai salah satu keajaiban dunia baru versi alam.

"Kami tetap melakukan promosi. Tetapi, meskipun kini popularitas Komodo telah naik, kami berharap semua pihak tetap memperhatikan Komodo dari sisi konservasi," kata Esthy Reko Astuty.

Semakin banyaknya wisatawan yang berminat untuk melancong ke Komodo juga harus menjadi perhatian khusus karena akan mendatangkan dampak dari sisi konservasi.

"Di samping keuntungan dari sisi ekonomi yang kita kejar, kita pun harus memikirkan bagaimana mempertahankan kelestariannya," katanya.

Tercatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Komodo dan NTT secara umum mengalami kenaikan selama periode Januari-September 2011, yakni mencapai 57.000 orang. Jumlah itu terdiri atas 42.000 wisatawan nusantara dan 15.000 wisatawan mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com