Jakarta, Kompas -
Kejadian berawal ketika korban yang bernama Intan (16) melintas di lokasi kejadian. Ketika itu, Intan dibonceng dengan sepeda motor oleh M Rahmah (16), kawannya. Tiba-tiba saja sepeda motor korban dipepet oleh sepeda motor yang ditumpangi dua laki-laki.
Pelaku dengan cepat menyerang korban dan kawannya dengan celurit. Paha kanan Intan terkena sabetan senjata tajam yang dibawa pelaku itu. Karena keseimbangan hilang, Intan jatuh dari sepeda motor, sementara pelaku langsung kabur.
Oleh warga setempat, Intan dilarikan ke RS Mitra Kemayoran untuk mendapatkan pertolongan. Namun, karena darah yang keluar sudah terlalu banyak, nyawa Intan akhirnya tidak tertolong. Warga Kepu Barat, Kemayoran, ini mengembuskan napas terakhir tidak lama kemudian. Siswa SMA negeri di Jakarta ini lantas dibawa ke kamar jenazah RS Cipto Mangunkusumo.
Kepala Kepolisian Sektor Metro Kemayoran Komisaris Sudanto mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah pihak seputar kejadian pembacokan ini.
”Dari keterangan saksi, kami sudah mendapatkan titik terang mengenai identitas pelaku pembacokan ini,” ujar Sudanto.
Sementara Rachmad Awifi (26), tersangka pembunuh Hartati (36) dan Eryanita Sari (6), telah menjalani pemeriksaan psikologis. Kesimpulannya, dia tidak mengindikasikan gangguan psikopatologis.
Saat melakukan pembunuhan terhadap ibu dan anak tersebut, Rachmad dalam keadaan
”Pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka kami laksanakan Senin kemarin atas permintaan penyidik dari Subdirektorat Umum Ditserse Kriminal Umum,” kata Kepala Bagian Psikologi, Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Arif Nurcahyo.