Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dian Kyriss, Kolektor 2.000 Kain Batik

Kompas.com - 19/10/2011, 09:31 WIB

Selain dua batik itu, kain batik koleksi Dian rata-rata batik buatan tahun 1950-an hingga tahun 1970-an. Untuk mendapatkannya, Dian rela berkeliling masuk ke kampung-kampung. Biasanya dia datang ke kampung pembuat batik. Kemudian mencari home industry yang sudah lama. Atau bertanya siapa orang-orang tua di daerah kampung itu yang suka menyimpan batik.

“Kadang ada pula kain batik kuno yang saya dapatkan bekas. Saya tetap mau ambil, ada kain batik bekas dipakai sholat oleh pemiliknya yang sudah meninggal. Bekas itu terlihat dari adanya bagian kain yang sobek atau sudah lusuh,” cerita Dian.

Sedangkan untuk batik Sumatera, Dian mengaku mendapatkannya di Palembang. Batik itu tampil denga motif gajah, yang biasa ada di Lampung. Tapi ternyata pembuatnya adalah orang Jawa yang bertransmigrasi di daerah perbatasan Lampung dan Sumatera Selatan di tahun 1970an. Di daerah transmigrasi itu, mereka juga membatik dengan menggunakan motif khas daerah mereka tinggal, yaitu gajah.

“Jadi siapa bilang, batik hanya ada di Jawa, daerah lain juga ada. Saya juga menemukan batik di Bali dan Kalimantan Selatan, meski belum menemukan yang usianya lebih dari 20 tahun,” lanjut Dian.

Dengan koleksinya itu, Dian berencana untuk akan terus merawatnya hingga batas waktu yang tidak terbatas. Meski banyak yang menawar untuk membei, Dian mengaku tidak akan melepasnya. “Ada yang menawar puluhan juta per potong. Saya tolak. Karena apa yang saya simpan ini, saya sebut sebagai kegiatan penyelamatan untuk batik tua,” tandas Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com