Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangsel Ganjal Pipanisasi Air Minum

Kompas.com - 12/10/2011, 07:45 WIB
M Clara Wresti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penambahan produksi air bersih di Jakarta yang diupayakan dengan pipanisasi hingga kini belum juga terwujud. Padahal, rencana ini sudah disiapkan sejak beberapa tahun lalu. 

Ada dua program pipanisasi yang akan dibuat, yakni pipanisasi air baku dari Sungai Citarum dan pipanisasi air bersih dari Curug, Banten.

Menurut Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Amron, penandatanganan kontrak dengan swasta sudah dilakukan, tetapi hingga kini belum bisa diwujudkan.

"Pipanisasi air bersih dari Curug itu nantinya berkapasitas 5.000 liter per detik. Semula pipanisasi itu hanya akan melewati Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan DKI Jakarta. Namun, ternyata sekarang ada pemekaran, yakni Tangerang Selatan. Di sinilah Pemda setempat meminta agar proyek ini dihitung ulang," kata Amron.

Amron sangat menyayangkan hal itu karena perencanaan sudah bagus sejak awal dan sudah selesai. Namun, sekarang harus dihitung lagi. "Banyak yang berpikir investor itu uangnya besar, padahal belum tentu," ujar Amron.

Sementara itu, pipanisasi atau lebih tepatnya saluran tertutup dari Sungai Citarum di Bekasi hingga ke Pejompongan masih dalam taraf penghitungan. "Belum sepakat soal harga," kata Amron.

Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, seharusnya pengelolaan air bersih di Jakarta tidak berjalan sendiri. Pengelolaan itu harus menjadi satu kesatuan antara DKI Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya. "Dengan demikian tidak ada lagi masalah-masalah seperti ini," kata Faisal yang juga berniat maju sebagai calon Gubernur DKI.

Dia juga memaparkan, 90 persen perusahaan air minum di daerah selalu merugi karena mereka berbisnis secara administrasi teritorial, bukan menjadi sebuah kesatuan yang akan lebih efisien dengan ketahanan yang lebih kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com