Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Museum Tenun Ikat NTT

Kompas.com - 20/09/2011, 02:54 WIB

Sebagai pengelola museum, dana pribadi yang telah dikeluarkan Ali untuk koleksi, penataan, penerangan, dan pemeliharaan kain tak kurang dari Rp 50 juta.

Ali berharap, dengan segala keterbatasan itu, nantinya Museum Tenun Ikat tak sekadar menjadi lembaga pengetahuan yang kaku dan menjemukan, tetapi juga menjadi museum yang patut dibanggakan.

”Saya ingin menjadikan museum ini punya koleksi kain lengkap dengan alat peraga menenun, berkesan informal, bisa menghibur, dan membuat pengunjung merasa asyik,” katanya.

Sampai kini Museum Tenun Ikat pun belum memiliki perpustakaan meski perpustakaan dapat menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung.

Ali juga berharap museum ini bisa dilengkapi peralatan teknologi visualisasi guna menampilkan semua koleksi kain agar tak perlu dipamerkan secara fisik. Bagaimanapun sebagian kain kuno itu rawan terkoyak.

”Museum ini sebenarnya juga perlu tenaga keamanan. Apalagi jika fasilitas museum kelak makin lengkap dan modern. Sebab, tahun lalu saja ada sejumlah kain yang dicuri orang,” katanya.

Masih banyak ”tugas” yang menunggu Ali. Selain menambah koleksi museum, dia juga memerlukan dana dan uluran tangan mereka yang mau membantunya meneliti dan mendokumentasikan motif serta makna setiap kain tenun ikat.

”Kalau bukan karena ’panggilan’, saya tidak kuat berada di sini. ’Panggilan’ itu membuat saya dapat melangkahkan kaki dengan ringan ke tempat ini. Saya hanya memiliki keyakinan, apa yang saya lakukan mungkin saat ini terlihat tak berguna, tetapi suatu saat akan terbukti bahwa ini suatu pekerjaan besar. Jika kelak posisi saya harus diganti orang lain, bagi saya tidak ada masalah,” kata Ali tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com