Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyawa Melayang di Jalan Gelap, Siapa Peduli?

Kompas.com - 19/09/2011, 07:54 WIB

Irwanto yang sudah dua tahun terakhir ini kerja malam di SPBU Japirogo mengatakan, selah terjadi kecelakaan yang menelan 20 korban meninggal dunia , arus lalu lintas kendaraan menjelang tengah malam hingga dinihari relatif sepi. Padahal, sebelum ada kecelakaan, arus lalu lintas kendaraan ramai lancar.  

Hari-hari biasa sebelum ada kecelakaan maut, menjelang tengah malam hingga dinihari mulai jam 01.30-an arus kendaraan yang melintas di sini ramai lancar dan jarak antar satu kendaraan dengan kendaraan lain sekitar 10-15 meter, katanya.

Setidaknya di jalan by pass Mojokerto ini terdapat enam pos polisi lalu lintas, yaitu Pos P olisi Lantas Mertex, Pos Polisi Lantas KA, Pos P olisi Lantas Japirogo, Pos P olisi Lantas Sekar Putih, Pos Polisi Lantas Kenanten dan Pos Polisi Lantas Gunung Gedangan.

Keberadaan pos polisi lalu lintas itu sekurangnya mengisyaratkan bahwa jalan nasional by pass Mojokerto boleh dibilang rawan kecelakaan . Agar tidak terulang lagi nyawa melayang, pemangku pemerintahan jangan lagi abai melihat realitas kecelakaan yang menewaskan korban jiwa tersebut.

Jumin Cahyono (56) warga Jalan Ad ityawarman Surabaya, salah seorang korban luka ringan mengatakan, sejak bus Sumber Kencono yang ditumpanginya meninggalkan terminal Purabaya, Bungurasih, tidak ada tanda-tanda apa pun.

Sekitar jam dua dinihari bus berangka t dari Bungurasih dan penumpangnya tidak banyak, hanya empat baris saja yang terisi, katanya.

Ia mengatakan, selepas bus masuk by pass Krian, Sidoarjo, dirinya merasa mengantuk dan tertidur, sehingga tidak tahu berapa kecepatan b us Sumber Kencono itu melaju.

Waktu meninggalkan terminal saya belum ngantuk, tapi masuk b ypass Krian saya mulai ngantuk dan tertidur, katanya.

Jumin, tersadar tatkala mendengar suara benturan keras dan tertelungkup dibawah tempat duduknya. Rencananya saya pulang ke Geneng, Ngawi, karena ada hajatan tujuh hari meninggalnya kakak saya, katanya.

Lamidi (31), satu-satunya korban selamat penumpang minibus Elf travel Nusantara Jaya yang sampai sekarang ini menjalani perawatan di RS Citra Medika, karena menderita luka bagian kulit kepala mengelupas dan cidera otak ringan mengatakan, kendaraan travel yang ditumpanginya bersama penumpang yang lain sempat berhenti di SPBU di Jombang, setelah meninggalkan terminal Nganjuk, pukul 01.00 dini hari.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com