Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: KMP Windu Karsa Kemungkinan "Over Capacity"

Kompas.com - 27/08/2011, 09:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Freddy Numberi menduga KMP Windu Karsa tenggelam di perairan Lambasina Kolaka akibat kelebihan muatan. Untuk itu, ia mengimbau seluruh kepala pelayaran agar tidak memuat penumpang melebih kapasitas guna mencegah terjadinya kembali kecelakaan.

"Kemungkinan over capacity karena beberapa hari yang lalu, terjadi demikian. Kapal muat 40 dinaikin 90 orang, ini yang jadi masalah. Saya juga mengimbau kepada para kepala pelayaran mendekati hari raya, penumpang itu harus dibatasi. Kalau sampai terjadi demikian (over capacity), ya itulah akibatnya," ujar Freddy saat menghadiri kegiatan mudik bersama Partai Demokrat di Arena Pekan Raya Jakarta, Sabtu (27/8/2011).

Ditanya mengenai perkembangan kecelakaan kapal tersebut, Freddy mengaku sejauh ini belum mengetahui secara persis. Namun ia terus memantau perkembangannya.

"Saya pantau juga secara real time sehingga kita bisa tahu persis hasilnya kayak apa. Memang masih ada beberapa yang belum ditemukan. Saya masih tunggu reportnya lah. Tadi saya baru baca dan baru dikirim lewat sms," lanjutnya.

Seperti yang diwartakan, berdasarkan informasi awal, kapal ini dilaporkan tenggelam karena mengalami kebocoran. Sementara itu, penyebab kebocoran belum diketahui secara pasti. KMP Windu Karsa tersebut memuat sekitar 500 penumpang dan puluhan kendaraan roda dua dan roda empat.

Kapal itu berangkat dari Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Jumat sore pukul 15.00 Wita. Dari jadwal yang ada, kapal tersebut semestinya tiba hari Sabtu pada pukul 00:00 Wita di Kolaka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com