Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Calon Ketum HIPMI Bersaing

Kompas.com - 16/08/2011, 15:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat calon Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) periode 2011-2014 siap bertarung memperebutkan kursi yang akan ditinggalkan Erwin Aksa pada 17 Oktober 2011.

Keempat calon ketua umum itu masing-masing Priamanaya Tjan, Erick Hidayat, Raja Sapta Oktohari, dan Harry Warganegara.

Ketua Panitia Musyawarah Nasional HIPMI 2011 Novita Dewi di Jakarta, Selasa (16/8/2008) mengatakan, HIPMI akan menggelar Munas pada 17 Oktober 2011 di Makassar, Sulawesi Selatan. Munas tersebut direncanakan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam Munas tersebut, Erwin Aksa, Ketua Umum HIPMI periode 2008-2011, akan mengakhiri kepemimpinannya di HIPMI. Dalam munas itu juga dipilih ketum yang baru. Menurut Novita, malam ini, para calon akan mengambil nomor urut pemilihan yang digelar di Jakarta Convention Center Jakarta.

Semua kontestan merupakan pengusaha muda yang punya nama di bidang usaha masing-masing.

Priamanaya merupakan pemilik sekaligus pemimpin Pasar Tanah Abang, Jakarta yang sudah mendunia. Kemudian Raja Sapta Oktohari, promotor sekaligus pemilik OSO Group. Erick Hidayat merupakan putra Menteri Perindustrian MS Hidayat, bergerak dalam bisnis properti, serta CEO BUMD Sulbar Harry Warganegara yang berhasil membangun perusahaan daerah.

Novita mengatakan, tantangan terbesar para Caketum HIPMI periode berikut adalah bagaimana membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja melalui kampanye kewirausahaan di kalangan generasi muda.

"Generasi muda harus jadi aset produktif bukan sebuah beban. Dengan mindset semacam ini kita bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan melenyapkan angka pengangguran terdidik," ujar Novita.

Ditambahkannya, HIPMI ke depan harus mendorong kebijakan pemerintah yang dapat meningkatkan daya saing nasional mengingat Indonesia saat ini sedang menghadapi gempuran produk impor dari China dan negara Asean lainnya.

"Di sini HIPMI harus punya sikap yang kuat, membangun daya saing industry. Jangan hanya jadi pedagang," ucap Novita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com