Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Berbahaya

Kompas.com - 12/08/2011, 03:34 WIB

Penjualan bahan berbahaya, seperti formalin, menurut Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM Suratmono, diatur Kementerian Perdagangan. Idealnya, bahan berbahaya seperti formalin dijual dalam takaran besar, minimal 1 kg. Rantai perdagangannya juga tertentu.

Di lapangan, ada kebutuhan pedagang, seperti pedagang anyaman bambu, yang membutuhkan bahan berbahaya itu dalam takaran kecil. ”Memang, ada berbagai persoalan di lapangan yang membuat pengawasan sulit dilakukan,” kata Suratmono.

Tanpa izin

Dari data pengawasan peredaran makanan di seluruh Indonesia selama 10 hari pertama puasa, BPOM menyita ribuan makanan kemasan yang tidak sesuai aturan. Lucky mengatakan, sejumlah 43 persen dari temuan BPOM adalah makanan kemasan yang diedarkan tanpa izin.

Di daerah perbatasan Indonesia, penjualan bahan makanan yang tidak mengantongi izin edar masih banyak, yakni di Medan, Pontianak, Pekanbaru, Batam, dan Makassar. Sebanyak 29 persen temuan merupakan makanan tanpa label yang jelas dalam bahasa Indonesia. Temuan ini banyak di daerah Yogyakarta.

Makanan kedaluwarsa banyak ditemukan di daerah Jayapura, Pontianak, dan Ambon. ”Jumlahnya sekitar 21 persen dari total temuan kami,” papar Lucky.

Kebutuhan pokok normal

Wali Kota Jakarta Selatan Syarul Effendi juga melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Minggu dan hipermarket di MT Haryono. Wali Kota melihat harga sayur-mayur di Pasar Minggu cenderung turun. Hanya beberapa bahan makanan, seperti ayam kampung, yang harganya sedikit naik dari Rp 45.000 per kg menjadi Rp 50.000 per kg.

”Sayuran justru banyak yang turun harga. Mentimun di awal puasa bisa sampai Rp 8.000 per kg, sekarang Rp 4.000 per kg,” katanya.

Info para pedagang, harga telur ayam kini dijual Rp 16.000 per kg atau turun Rp 1.000 per kg dibandingkan dengan sepekan sebelumnya. Harga daging ayam juga turun Rp 1.000 menjadi sekitar Rp 27.000 per kg.

Wali Kota juga mengapresiasi para pedagang di Pasar Minggu yang dianggapnya jujur. ”Dari pemeriksaan laboratorium terhadap sampel yang kami ambil secara acak dari para pedagang, tidak ada kandungan formalin pada daging ayam, daging sapi, maupun makanan olahan,” ujar Syahrul. (art/nel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com