Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendulang Emas di Pedalaman Timor

Kompas.com - 08/08/2011, 04:12 WIB

”Emas itu langsung dijual di tempat seharga Rp 32.625.000. Uangnya sudah dipakai untuk membeli sepeda motor, membangun rumah, dan membiayai sekolah anak,” papar Christian.

Yustinus Tafuakan, Kepala Desa Nonbaun, selalu siap membeli emas hasil pendulangan masyarakat. Di rumahnya, Yustinus memiliki peralatan pembersih emas hasil pendulangan. Setelah melalui proses pembersihan, emas itu dijual ke Toko Ende (toko emas) di Kupang. ”Harganya bergantung pasaran dollar Amerika Serikat. Saat ini emas bersih dihargai Rp 340.000-Rp 350,000 per gram,” ungkapnya.

Tidak hanya di seberang

Pendulangan emas di Sungai Noenoni sejatinya dilakukan sejak lama, tetapi nyaris tak bergema karena kawasannya yang masih terisolasi. Hingga kemerdekaan RI berusia 66 tahun, infrastruktur jalannya masih berupa jalan tanah, bahkan berupa rintisan awal. Mobil yang berani melintas hanya jenis truk atau mobil bergardan ganda.

Alasan lainnya adalah karena Timor tidak tercatat sebagai bagian dari kawasan dalam jalur berpotensi emas di Indonesia, yang bentangannya hingga sejauh 8.000 kilometer. Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, jalur emas Indonesia merentang dari Aceh sampai Sulawesi Utara, Irian Jaya, dan Kalimantan.

Daerah yang sudah diketahui cebakannya terdapat di Aceh, Meulaboh, Muara Sipongi, Salida, Gunung Arum, Bengkulu, dan Lampung. Kemudian di Banten, Bogor, Tasikmalaya, Pacitan, Purwantoro, Sumbawa, Flores, Alor, Wetar, Sulawesi Tengah, Paleleh-Sumalata (Sulawesi Utara), Minahasa, Kepulauan Sangir-Talaud dan Kaputusan (Maluku). Yang lainnya berada di Pegunungan Jayawijaya, Irian Jaya, seperti Geleide, Gunung Bijih (Ertsberg, Grasberg), Sungai Kakan, Pegunungan Cyclop, dan sekitar Jayapura.

Itulah sebabnya, hingga kisah pendulangan emas yang dilakukan warga sejauh ini seakan hanya terjadi di sejumlah lokasi lain di Indonesia. Sebut, misalnya, pendulangan emas di tanah Papua seperti di Sungai Kabur (Milika), sejumlah sungai di Distrik Uwapa (Nabire), atau Sungai Anafire (Jayapura). Contoh lainnya, pendulangan emas di Sungai Tahi Ite dan Wumbubangka di Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana (Sulawesi Tenggara), atau Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.

Bupati Kupang Ayub Titu Eki mengakui, bumi Timor tidak tampak dalam jalur berpotensi emas di Indonesia. Namun, pendulangan emas di Sungai Noenoni adalah fakta bahwa pulau tersebut memiliki kandungan emas juga. Meski demikian, Titu Eki berjanji, kandungan emas di kawasan Noenoni akan tetap dibiarkan sebagai ladang pendulangan masyarakat sekitarnya.

”Saya hanya mengizinkan pendulangan oleh masyarakat karena risiko kerusakan lingkungannya jauh lebih terbatas dibandingkan jika dieksploitasi oleh perusahaan besar,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com