Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Penggilingan Padi, Perlukah?

Kompas.com - 28/07/2011, 04:29 WIB

Belum dengan menghitung investasi industri penggilingan padi skala besar dan menengah. Juga kalau menghitung lahan usaha penggilingan harus membeli.

Menariknya lagi, industri penggilingan padi setiap tahun menggiling lebih dari 60 juta ton gabah kering giling (GKG) dan akan terus meningkat.

Tahun 2010 saja ada 65 juta ton GKG yang digiling dengan nilai perdagangan gabah lebih dari Rp 195 triliun. Jumlah itu jauh melebihi nilai perdagangan industri garmen, tekstil, dan unggas.

Besarnya nilai perdagangan ini baru menghitung perdagangan gabah yang diolah industri penggilingan. Bagaimana kalau diolah menjadi beras? Jika harga beras rata-rata Rp 7.000 per kilogram, dan sangat berpeluang besar mencapai Rp 10.000, nilai perdagangannya bisa naik menjadi Rp 259 triliun dan berpotensi mencapai Rp 370 triliun per tahun.

Belum lagi menghitung hasil sampingnya, seperti menir, katul dan sekam. Menir untuk industri makanan, sedangkan katul untuk industri pakan ternak.

Produksi katul nasional setiap tahun mencapai 10-15 persen dari total gabah yang digiling. Dengan harga katul rata-rata Rp 2.000 per kilogram dan industri penggilingan tahun 2010 menggiling 65 juta ton beras, nilai tambah dari katul mencapai Rp 19,5 triliun setiap tahun. Belum lagi penjualan sekam untuk campuran industri bata atau untuk alas kandang ternak.

Industri penggilingan padi juga menyerap banyak tenaga kerja. Dengan rata-rata setiap unit penggilingan padi mempekerjakan lima tenaga kerja, 110.452 unit penggilingan menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja. Belum pekerja di penggilingan menengah dan besar yang bisa lebih dari 10 orang per unit.

Bagaimana dengan keuntungan usaha? Setiap 100 kilogram padi yang digiling di perusahaan penggilingan modern bisa menghasilkan rendemen beras hingga 65 persen. Pendapatan dari ongkos giling bervariasi, sekitar Rp 100 per kilogram.

Dengan catatan mereka menggiling padi dan menjual beras dengan harga rata-rata beras kualitas medium. Sekarang ini berkembang usaha penggilingan modern yang mengolah padi menjadi beras berkualitas dan bermerek dengan nilai tambah tinggi. Harga berasnya bisa dua kali lipat harga beras kualitas medium. Hitung sendiri berapa besar keuntungannya!

Potensi besar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com