Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Pengungsi Lokon Jadi Prioritas

Kompas.com - 20/07/2011, 16:13 WIB

TOMOHON, KOMPAS.com — Dinas Kesehatan Sosial Pemerintah Kota Tomohon mengoptimalkan penanganan bayi ataupun anak balita yang menjadi pengungsi akibat letusan Gunung Lokon. Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial (Dinkesos) Kota Tomohon Dolvin Karwur mengatakan hal itu di Tomohon, Rabu (20/7/2011). "Kelompok ini rentan sehingga pelayanan dimaksimalkan," kata Dolvin.  

Ia juga mengatakan, pemerintah telah menyalurkan berbagai kebutuhan bagi para bayi yang menjadi pengungsi tersebut. Kebutuhan yang disalurkan, antara lain, perlak, tempat tidur, popok tampon, tisu basah, baju, selimut, makanan bayi, dan keperluan mandi. "Pemberian bantuan ini dilakukan dalam rangka pengendalian masalah kesehatan bagi bayi," kata Dolvin. 

Menurut Dolvin, selain bayi, juga telah disalurkan bantuan kepada anak balita di lokasi pengungsian. Hampir setiap dua hari sekali dibagikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) kepada anak-anak tersebut. "MP-ASI diberikan dalam rangka memantau masalah gizi anak. MP-ASI dari Kementerian Kesehatan itu untuk pemenuhan gizi anak-anak balita," kata Dolvin. 

Dolvin mengungkapkan, data jumlah bayi yang berada di tempat-tempat pengungsian selalu berubah-ubah. Sesuai data awal, tercatat ada sekitar 56 bayi, dan seluruh kebutuhan bayi tersebut telah disalurkan. "Namun, dalam perkembangannya, jumlahnya menjadi 76 bayi, dan Dinkesos terus melakukan pemenuhan akan kebutuhan bayi itu," katanya. 

Dalam upaya penanganan bagi balita tersebut, Dinkesos melakukan kerja sama dengan PT Askes dan Pertamina Lahendong dalam membantu pengadaan susu bagi bayi dan anak balita. "Langkah ini dilakukan dalam menjaga gizi bayi dan anak balita itu tetap baik," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com