Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perceraian pada Anak

Kompas.com - 17/07/2011, 04:42 WIB

Semua isu perceraian mungkin jauh lebih mudah berubah pada remaja karena masa remaja adalah juga masa ketika mereka terlibat dalam ”pertempuran” serius dengan salah satu atau kedua orangtua. Akibatnya, perceraian dapat menambah dan mempersulit masalah mereka.

Mereka dapat berkata, ”Aku tidak peduli jika mereka bercerai. Aku benci mereka berdua. Semua yang mereka lakukan akhir-akhir ini membuat hidupku sengsara. Mereka tidak akan membiarkan aku melakukan apa pun yang aku inginkan. Mereka terus mendesak aku untuk hal-hal yang benar-benar bodoh. Aku sungguh tidak peduli pada apa yang mereka lakukan.”

Namun, sebenarnya mereka peduli dan akibatnya, perasaan mereka bisa menjadi sangat rumit karena jika dia membenci orangtuanya, mengapa menjadi begitu marah pada perceraian, bukan?

Seperti pada anak yang lebih kecil, remaja juga dapat dan akan mengejar berbagai masalah perceraian yang lebih kompleks serta dapat dipengaruhi oleh apa yang dikatakan salah satu orangtua. Bagaimanapun, mereka juga lebih mandiri dalam berpikir dan sering membentuk opini mereka sendiri tentang apa yang telah terjadi. Pendapat ini bisa sangat intens, mungkin picik, serta sangat moralistik dan menghukum, terutama kepada pihak orangtua yang mereka anggap bersalah dan sangat menimbulkan rasa sakit hati.

Orangtua perlu menjaga pikiran secara jernih bahwa apa pun yang terjadi antara mereka dan anak remajanya atau antara mantan mereka dan anak remaja acap kali akan menghilang dengan berakhirnya masa remaja sang anak. Masa remaja adalah suatu tahapan yang datang dan akan pergi. Banyak nafsu yang bersifat sementara. Remaja dapat membenci orangtua dan kemudian tidak lagi membenci sama sekali. Perasaan mereka tentang masalah-masalah yang tampak begitu hitam dan putih, begitu mutlak, bagaimanapun, akan berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com