Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Aceh Menggerus Kesejahteraan

Kompas.com - 09/06/2011, 22:08 WIB

Namun, lanjut Jauhari, lebih banyaknya dana yang beredar itu tak sebanding dengan kenaikan harga. Untuk satu hari, misalnya, saat ini dia minimal harus menyediakan Rp 100.000 untuk belanja kebutuhan pokok keluarganya. Itu belum termasuk pengeluaran di luar kebutuhan pokok seperti nongkrong di warung kopi, yang saat ini menjadi bentuk budaya baru di Aceh.

Afdal menambahkan, sebagai guru pegawai negeri sipil dengan gaji pas-pasan, yang terjadi di Aceh pascakonflik saat ini sangat berat dirasakannya. Beberapa tahun terakhir dia terpaksa harus berjualan es dalam plastik untuk menambah pendapatan.

"Kalau sehari saja untuk makan perlu Rp 100.000, sebulan sudah berapa yang harus dikeluarkan. Itu belum pengeluaran lainnya. Di Aceh ini segala harga barang melonjak tajam," ujarnya.

Jauhari menambahkan, masuknya organisasi-organisasi non pemerintah dengan dana yang sangat melimpah di Aceh pascatsunami, memang sangat membantu masyarakat setempat bangkit dari terpaan tragedi. Namun, keberadaan mereka juga memberikan dampak negatif yakni membuat warga  makin konsumtif dan materilistisnya masyarakat.

Hal inilah salah satu yang mendongkrak harga-harga barang. Di sisi lain, peningkatan pendapatan tak setinggi kenaikan harga barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com