Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pameran Patung di Mal

Kompas.com - 21/04/2011, 12:00 WIB

Membuat pameran di mall boleh disebut sebagai langkah “jemput bola” dengan mendatangi calon penonton. Ruang-ruang mall yang bersih, sejuk, dan jarang sangat berjubelan pengunjung memungkinkan tercipta sebuah suasana penikmatan seni yang lebih nyaman dan produktif. Dan jangan lupa, kegiatan seni rupa belakangan ini juga cenderung menjadi ungkapan gaya hidup. Tidak heran pengelola mall tertarik untuk bekerjasama, dan beberapa majalah gaya hidup sering menjadi pendukung kegiatan.

Keadaan seperti ini belum terbayang terjadi pada dekade yang lalu. Pameran “The Soul of Arts” pada tahun 2004 di Plaza Senayan, Jakarta, adalah yang pertama, atau paling tidak salah satu yang mengawalinya. Dalam sebuah tulisan di koran Kompas (25 April 2004) saya menyebutnya “guncangan” karena ada karya yang menaruh logika pasar tradisional di tengah budaya mall. Itu sebuah perlawanan yang kini terasa jenaka, namun sungguh mengena bukan hanya karena kedalaman pesan dan penampilan, tapi juga lantaran hadir di sebuah mall. Ada unsur tanah, ada gabah, peti-peti kayu yang tersusun menyerupai pasar tradisional, dan seterusnya.

Dan tentu yang fenomenal adalah karya Teguh Ostenrik yang menggantung sekitar 500 wajan (penggorengan) dari atap di atas lobi atrium Pacific Place, Jakarta, setinggi tujuh lantai. Itu bagian dari sebuah pameran seni “A Mace” bulan Agustus 2009.

Kini sejumlah galeri seni rupa bahkan berpameran permanen di mall, sebutlah itu di Grand Indonesia dengan zona Jakarta Art Districk. Secara bergiliran mereka menggelar pameran khusus di ruang bersama, sementara pengunjung juga masih tetap bisa menikmati karya seni di ruang tetap. 

Efix Mulyadi, wartawan dan pengelola Bentara Budaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com