Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fobia Ulat Bulu di Republik Hantu

Kompas.com - 19/04/2011, 04:45 WIB

Maka, pentas komersial Laskar Dagelan, meskipun laris manis, sebenarnya bukan pendekatan cerdas untuk solusi bagi tragedi republik ini. Sebab, permasalahan Indonesia yang kita hadapi sudah sangat serius. Saat ini yang rusak bukan sekadar alam dan lingkungan, melainkan juga moralitas para pemimpin.

Kemiskinan yang masih terus diderita oleh sebagian besar masyarakat jelas bukan dagelan, melainkan tragedi akibat kerakusan para anggota eksekutif, legislatif, yudikatif, dan aparat penegak hukum. Indonesia saat ini ibarat republik hantu. Masyarakat mudah sekali terserang fobia oleh sesuatu yang sebenarnya tidak benar-benar membahayakan.

Demikian pula para pemimpinnya, mereka juga mudah sekali terkena fobia untuk hal-hal yang belum tentu benar. Presidennya takut dimakzulkan, menterinya takut di-reshuffle, dan partai politiknya takut dikeluarkan dari koalisi. Itu semua sudah jadi fobia nasional.

Di republik hantu, ulat bulu tidak dianggap sebagai berkah untuk menyeimbangkan alam, tetapi sebagai tulah kesebelas. Sebab, Firaun yang dikutuk oleh Allah pada zaman Nabi Musa hanya diberi 10 tulah. Padahal, ulat bulu bukan tulah. Mereka akan jadi pupa dan kupu-kupu. Pohon mangga, jambu, dan avokad yang daunnya habis dijamin akan berbuah lebat pada akhir 2011.

Fobia terhadap apa pun pada akhirnya akan merugikan si penderita. Terlebih bila fobia itu terjadi secara massal dan berkepanjangan seperti di republik hantu ini.

F Rahardi Sastrawan, Bergiat di Forum Kerja Sama Agrobisnis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com