Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Terorisme Dimanfaatkan Intelijen?

Kompas.com - 18/04/2011, 18:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid menilai, negara tidak akan bisa membongkar peledakan bom dan seluruh kasus terorisme, sepanjang di dalam tubuh negara Indonesia terdapat pihak-pihak yang mempunyai kepentingan tertentu. Menurut Usman, saat ini terorisme telah dijadikan alasan untuk memperkuat kekuasaan dari intelijen yang selama ini bertanggung jawab atas kasus terorisme.

"Karena memang ada faktanya, ada koneksi, ada hubungan antara aparat keamanan Indonesia, militer dan juga intelijen yang tetap menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok garis keras yang menggunakan agama untuk melakukan tindakan kekerasan, termasuk salah satunya dengan peledakan bom," kata Usman kepada wartawan di Kine Forum Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (18/4/2011).

Usman mencontohkan, kasus peledakan bom di Bursa Efek Jakarta, Kedutaan Filipina, hingga peledakan bom pada malam Natal pada tahun 2004 lalu. Ia menganggap kasus tersebut sebagai persoalan politik domestik dan bukan merupakan persoalan yang saat itu dihubungkan sebagai tindakan yang dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Misalnya juga dalam kasus Munir. Kelihatan sekali aparat intelijen juga memiliki hubungan yang dekat dengan figur seperti Jafar Umar Thalib atau memiliki hubungan dengan orang lain seperti Abu Bakar Baasyir," jelas Usman.

Untuk itu, lanjut Usman, jika hal tersebut terus dibiarkan, maka segala permasalahan mengenai terorisme di Indonesia tidak akan dapat terselesaikan. Menurutnya, disekitar orang-orang yang dikambing hitamkan sebagai pelaku teroris, sebenarnya ada beberapa pihak yang membangun hubungan dengan mereka.

"Jadi saya simpulkan, negara tidak akan bisa membongkar peledakan bom dan seluruh kasus teroris, sepanjang di dalam tubuh negara masih ada orang-orang yang memelihara, membina, mempersenjatai sekaligus mendanai kelompok-kelompok teroris," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com