Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urus Gusdurian

Kompas.com - 16/04/2011, 02:26 WIB

Putri bungsu almarhum Abdurrahman Wahid, Inayah Wulandari Wahid (28), tergelak ketika digoda beberapa penampil Konser #Koinsastra di belakang panggung. Tangan kirinya memegang secarik kertas berisi puisi yang khusus dia tulis untuk dibacakan dalam konser amal di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (13/4) malam.

Nay, sapaan akrab Inayah, terserang panik gara-gara lebih terbiasa dengan cerpen ketimbang puisi. Belum lagi Nay baru sempat menulis puisi di tempat parkir sekitar pukul 19.00 saat tiba di lokasi.

”Sudah, sudah, seharusnya aku tampil di awal-awal. Kalau kelamaan begini, aku makin deg-degan,” katanya tertawa.

Dia berubah serius saat menceritakan kegiatannya sekarang, yakni mengurus Gusdurian, sebutan untuk pengagum Gus Dur. Mereka memiliki kesamaan pandangan dengan Gus Dur, yang dikenal sebagai Bapak Pluralisme.

Untuk sementara, Gusdurian mulai usia pelajar sampai kakek-kakek yang tersebar di Jawa, Bali, dan Madura masih membicarakan program. ”Setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang Gus Dur. Namun yang pasti, ini gerakan nonpolitis untuk memperjuangkan Indonesia dengan segala keragaman dengan dasar cinta kasih,” kata lulusan Fakultas Sastra Indonesia Universitas Indonesia ini. (BEE)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com