Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hore! Kota Malang Bebas Ulat Bulu

Kompas.com - 15/04/2011, 10:04 WIB

MALANG,KOMPAS.com - Tak harus berlama-lama resah akibat diserang ulat bulu, masyarakat Kota Malang kini sudah bisa bernafas lega, karena daerah itu sudah dinyatakan bebas dari serangan ulat bulu.  Sikap tanggap dari pemerintah kota setempat melahirkan hasil yang menggembirakan.

"Alhamdulillah setelah beberapa hari tim kami dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan melakukan penyemprotan dengan menggunakan obat insektisida ke berbagai pohon, Kota Malang sudah positif dinyatakan aman dari ulat bulu," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Wasto, Jumat (15/4/2011) pagi.

Sejak sepekan lalu, saat Kota Malang diketahui sudah mulai diserang ulat bulu, terutama di Kelurahan Kauman RT 03 RW 01, di dua pohon cemara tim dari DKP langsung turun melakukan penyemprotan. "Tapi di dua pohon itu langsung dibakar oleh warga setempat. Karena khawatir merembet ke rumah-rumah warga," kata Wasto.

Selain itu juga dilakukan penyemprotan di alun-alun Kota Malang. "Pokoknya setiap ada laporan dari masyarakat langsung dilakukan penyemprotan. Kurang lebih ada belasan lokasi yang telah kami lakukan penyemprotan. Makanya hari ini sudah dinyatakan aman dari ulat bulu, karena sudah tak ada laporan dari masyarakat," tegasnya.

"Memang ulat bulu yang menyerang Kota Malang itu tidak sama dengan ulat bulu yang ada di Kabupaten Probolinggo, kalau di Malang tidak ganas, gatalnya tidak parah dan tidak menyerang tanaman," jelasnya.

Warga pun diimbau untuk  tidak resah dan khawatir bahaya ulat bulu. "Bagi petani yang dulunya khawatir mulai hari ini tak perlu khawatir lagi. Warga yang akan mengunjungi alun-alun sudah tak perlu takut lagi," katanya.

Wasto menambahkan,  Wali kota Malang Peni Suparto sudah merancang peraturan walikota (perwali) tentang larangan memburu burung di wilayah Kota malng. "Karena salah satu penyebab maraknya ulat bulu di berbagai daerah itu akibat kurangnya populasi rantai makanan. Misalnya banyak burung yang diburu orang, akhirnya tak ada yang akan memangsa ulat. Makanya burung harus diamankan dan dijaga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com