Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keseimbangan Ekosistem Terusik

Kompas.com - 09/04/2011, 03:26 WIB

Karena sangat banyak, ulat-ulat itu berkeliaran mencari tempat berlindung hingga ke rumah-rumah warga. Serangga itu hampir memasuki fase kepompong sehingga butuh tempat untuk menggantungkan selimut pulpanya.

Seiring fase ulat yang makan waktu 2-3 pekan, serangan ulat akan mereda. Lalu, ulat berubah menjadi kepompong. Selanjutnya, bermetamorfosis menjadi ngengat bersayap putih polos.

Migrasi ngengat

Mengenai asal muasal serangan ulat bulu, Aunu punya dugaan, khususnya di Probolinggo. Ngengat bermigrasi dari kawasan Gunung Bromo yang erupsi. ”Ngengat bermigrasi ke permukiman karena tertarik cahaya lampu,” kata dia.

   Ngengat yang aktif pada malam hari itu ”menguasai” pepohonan mangga di dekat lampu penerangan. ”Saat ngengat bermigrasi, parasit di lokasi itu belum siap sehingga kewalahan mengatasi ulat bulu,” kata Aunu.

Ia berharap parasit ulat bulu setempat sudah menyesuaikan diri dan siap menghambat kehadiran ulat-ulat bulu di masa mendatang.

Untuk jangka panjang, Warsito menyarankan agar daerah itu mengembalikan musuh alami ulat. Salah satunya, melakukan konservasi jenis-jenis burung pemakan serangga.

Antisipasi

Sebagai langkah antisipasi ledakan ulat bulu berikutnya, warga dapat mengambil kepompong dan memasukkan ke tabung plastik. Bila yang keluar ngengat, bisa langsung dimusnahkan. ”Kalau yang muncul serangga lain, mirip lebah, sebaiknya dilepas ke alam,” kata Aunu.

Siklus hidup ulat menjadi kupu-kupu siap bertelur sekitar enam pekan. Karena itu, Aunu mengimbau warga dan petugas setempat mewaspadai pepohonan mangga yang belum habis terserang ulat karena berpotensi digunakan untuk meletakkan telur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com