Warga Korban Banjir Keluhkan Gatal-gatal

GRESIK, KOMPAS.com — Kali Lamong sudah enam hari merendam wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Warga yang terdampak mulai mengeluhkan gatal-gatal, panas dingin, batu pilek, pegal-pegal, dan infeksi saluran pernapasan akut.

Hal itu setidaknya terlihat dari data yang masuk ke posko kesehatan di Desa Padeg atau Morowudi, Kecamatan Cerme, belum termasuk yang mendatangi puskesmas.

Di Posko Kesehatan Desa Padeg setidaknya ada 226 warga yang mendatangi posko kesehatan untuk memeriksakan kesehatan. Seorang petugas dari Rumah Sakit Petrokimia Gresik, Sueb, menyebutkan, mayoritas warga mengeluhkan gatal-gatal.

Hal yang sama disampaikan Dr Musa dari Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik. Warga yang mendatangi posko kesehatan di Balai Desa Morowudi ataupun warga yang didatangi tim medis dengan perahu karet rata-rata mengeluhkan gatal-gatal, termasuk Tajuri (72).

Tim medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah mendatangi warga dari rumah ke rumah dengan perahu karet karena akses jalan terendam dengan ketinggian 30-60 sentimeter sehingga menyulitkan warga ke posko.

Sementara itu, 90 persen dari 150 rumah di Dusun Gorekan Kidul, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, terendam luapan Kali Lamong dengan ketinggian hingga 160 cm. Kepala Desa Cermenlerek Sukardi berharap, pemerintah membuatkan sudetan di wilayahnya.

Sukardi menjelaskan, saat ini tanggul yang jebol sepanjang 4 meter telah ditangani darurat dengan karung plastik berisi tanah dan pasir. "Kami berharap sudetan dan normalisasi segera terealisasi. Wilayah Cermenlerek yang cekung membuat genangan paling lama karena air tidak bisa segera dibuang keluar, maka perlu sudetan," ujarnya.