diperlakuan lebih istimewa dibandingkan dengan kain lainnya. Misalnya, bila kain terkena keringat,
harus segera dicuci agar warna kain tidak menjadi kuning.
Kain sutra sebaiknya dicuci dengan tangan, tidak dijemur di bawah sinar matahari langsung, dan bila menyetrika sebaiknya dengan temperatur rendah.
Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku kain, ulat sutra juga bisa untuk bahan makanan.
Ulat sutra diolah dalam berbagai cara. Ada yang ditumis, digoreng, direbus, dikukus, juga dipanggang.
Di Korea, tumis pupa ulat sutra adalah makanan populer. Bahkan ada yang sudah dikemas dalam bentuk kalengan.
Di Tanzania, pupa ulat dibuat menjadi tepung. Di China, banyak penjual makanan yang menjajakan sate ulat sutra.
Orang-orang Afrika dan Zambia juga terbiasa memakan pupa ulat sutra karena kandungan protein hewaninya sangat besar. Mmm, ada yang mau mencoba?