Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita tent ang Kain Sutera

Kompas.com - 20/03/2011, 03:46 WIB

Langkah awal adalah beternak ulat sutra. Nama ulat sutra Bombxy mori. Ulat ini hidup di pohon murbei. Induk Bombxy mori bisa menghasilkan 500 telur ulat sutra.

Telur-telur akan menetas menjadi larva ulat setelah 20 hari. Larva-larva ulat ini rakus sekali. Mereka makan daun murbei sepanjang hari!

Karena rakusnya, ukuran tubuhnya cepat sekali membesar. Larva akan terus membesar hingga berubah menjadi kepompong.

Nah, kepompong inilah yang dibuat menjadi benang sutra. Sebelum berubah menjadi kupu-kupu, kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Serat di kepompong kemudian diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus.

Serat pun harus dipintal. Prosesnya menyerupai proses ketika ulat sutra memintal kepompongnya. Jadilah serat sutra untuk bahan kain sutra.

Satu kepompong bisa menghasilkan serat sutra tipis dan bening dengan panjang mencapai ribuan meter.

 

Sebenarnya ada banyak jenis ulat sutra. Warna asli serat sutra yang dihasilkan pun beragam. Ada yang berwarna putih, coklat muda, kuning dan kecoklatan.

Kualitas dan warna serat sutra yang dihasilkan tergantung dari jenis ulat sutra dan makanannya. Hanya ulat sutra yang memakan daun murbei, kepompongnya akan menghasilkan serat yang tipis dan mengilap.

 

Kain yang dibuat dari serat sutra terasa halus, lembut, dan menyerap keringat. Lebih istimewanya, kain sutra bisa terlihat berkilauan jika terkena cahaya.

Karena proses pembuatan kain sutra yang sangat panjang dan rumit, tak heran kalau kain sutra harganya mahal. Kain sutra pun harus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com