Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magelang Rawan Pangan, Akibat Merapi

Kompas.com - 03/03/2011, 20:49 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menghadapi masalah rawan pangan akibat bencana Gunung Merapi berupa letusan dan banjir lahar dingin.

"Produksi padi di Magelang 2011 diperkirakan turun karena jaringan irigasi di sepanjang sungai berhulu di Merapi rusak diterjang lahar dingin," kata Bupati Magelang pada sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah Pemkab Magelang, Utoyo, saat kunjungan Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat, Achmad Suryana, di Magelang, Kamis (3/3/2011).

Achmad mengunjungi para petani Gabungan Kelompok Tani Permatasari di Desa Tirtasari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Singgih menjelaskan, banjir lahar dingin mengakibatkan semua jaringan irigasi di sepanjang Sungai Pabelan, Putih, Lamat, dan Blongkeng rusak cukup serius.

Selama ini, Kabupaten Magelang menjadi salah satu daerah penyangga produksi beras terutama jenis premium di Provinsi Jateng.

Pada 2010, produksi padi Kabupaten Magelang sebanyak 327.650 ton gabah kering giling atau setara dengan 196.590 ton beras, sedangkan kebutuhan beras untuk Kabupaten Magelang sebanyak 133.335 ton per tahun.

"Berdasarkan angka tersebut, pada 2010 Kabupaten Magelang masih surplus 63.255 ton. Namun tahun 2011 diperkirakan akan mengalami penurunan," katanya.

Sekitar 4.149 hektar sawah yang tersebar di Kecamatan Sawangan, Dukun, Muntilan, Mungkid, Salam dan Srumbung tidak mendapat pasokan air pada musim tanam yang akan datang.

Penurunan produksi padi diperkirakan mencapai 42.026 ton atau sebesar 13,3 persen.

Penurunan produksi tersebut akan berpengaruh terhadap ketersediaan dan distribusi pangan di Kabupaten Magelang sehingga diperlukan kerja keras agar keamanan pangan tetap terjaga.

Ia mengatakan, Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) mempunyai peran strategis dalam mendukung distribusi pangan kepada masyarakat.

Penyimpanan bahan pangan di tengah masyarakat dan dikelola masyarakat, akan membantu ketersediaan pangan yang siap untuk dimanfaatkan secara langsung, tanpa melalui prosedur berbelit-belit.

"Hal ini sesuai dengan tujuan dan arah kegiatan peningkatan distribusi pangan yakni terwujudnya sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan yang terjangkau masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com