KOMPAS.com - Rencana pembangunan bendungan di Sungai Amazon untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mendapat tentangan di Brasil. Hakim federal Ronaldo Desterro mengatakan syarat analisis dampak lingkungan atau amdal untuk pembangunan bendungan yang dinamakan Belo Monte itu belum ada. Dia juga mencegah agar Bank Pembangunan Nasional BNDES tidak mendanai proyek tersebut.
Hakim Desterro, sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (26/2/2011) mengatakan Badan Lingkungan Brasil Ibama, telah menyetujui proyek tanpa memperhatikan 29 masalah yang terkait dengan kondisi lingkungan, yang belum terpenuhi. Dalam putusannya, Desterro menyebutkan bendungan itu akan mengubah aliran sungai Xingu - salah satu sungai yang berada di kawasan Amazon.
Pemerintah mengatakan pembangunan Bendungan Belo Monte penting bagi pembangunan dan akan menciptakan lapangan kerja, dan juga menyediakan pasokan listrik bagi 23 juta rumah. Bendungan yang akan dijadikan pembangkit listrik tenaga air berkekuatan 11.000 megawatt akan menjadi yang terbesar di dunia setelah pembangkit di China dan Itaipu. Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari rencana Presiden Dilma Rousseff untuk meningkatkan infrastuktur energi Brasil.
Tetapi, rencana itu menimbulkan protes dan tantangan dari aktivis lingkungan dan kelompok masyarakat adat yang menyebutkan pembangunan bendungan di kawasan hutan tropis Amazon akan menggusur puluhan ribu orang. Sejumlah selebritis ikut bergabung dalam kampanye menolak rencana pembangunan bendungan itu, antara lain penyanyi asal Inggris Sting dan Sutradara James Cameron.