Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Lagi di Merak

Kompas.com - 21/02/2011, 04:17 WIB

Cilegon, Kompas - Jumlah kapal yang dapat beroperasi di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni kini tinggal 16 unit. Akibatnya, antrean panjang truk yang mengular sampai luar Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, hingga Minggu (20/2) tak kunjung teratasi.

Kondisi seluruh badan jalan ruas Cikuasa Atas yang merupakan poros penghubung Tol Tangerang-Merak dengan Pelabuhan Penyeberangan Merak dipenuhi truk yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Menurut petugas PT Marga Mandalasakti, pada Minggu pukul 09.02 ekor antrean sudah di Kilometer 93,750 atau 4,5 km dari gerbang Tol Merak, berarti panjang antrean mencapai 8,5 km. Namun, selepas tengah hari panjang antrean terurai tinggal 7,5 km.

Kemacetan itu membuat laju truk hanya 100 meter untuk setiap satu jam sehingga banyak sopir yang memilih tidur sejenak di jalan aspal di samping truk mereka selama masa penantian.

Rahman, sopir ekspedisi pengangkut suku cadang dari Jakarta, pesimistis mampu mengirimkan barangnya tepat waktu ke Pekanbaru, Riau, pada 22 Februari. ”Sampai sekarang saja, truk saya masih di sini (Cikuasa Atas). Belum nanti harus antre lagi di dalam pelabuhan,” katanya.

Rahman berangkat dari Jakarta pada Sabtu dan mulai terjebak di tol Tangerang-Merak menjelang Minggu dini hari. ”Antre seharian gini bisa habis cepek (Rp 100.000) untuk makan, minum, dan rokok,” katanya.

Sementara itu, Eko, seorang sopir truk, sudah terjebak macet di tol sejak Sabtu, pukul 15.00. Truknya baru bisa melintasi gerbang pelabuhan pada Minggu sekitar pukul 04.00. Hingga pukul 17.30, truk Eko belum juga masuk kapal. Berarti sudah hampir 26 jam Eko mengemudi untuk menempuh jarak sekitar 5 km.

16 kapal

Menurut Direktur Usaha Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Prasetyo Bakti Utomo, jumlah kapal yang beroperasi di lintas Merak-Bakauheni, Minggu (20/2), hanya 16 unit. Sebanyak 18 kapal lainnya tidak beroperasi, ada yang perawatan, rusak, dan masuk dok.

Saat ini jumlah truk yang mengantre di dalam pelabuhan sekitar 1.100 unit, sementara truk yang antre di luar pelabuhan sekitar 1.130 unit. Untuk mengatasi ini, pihaknya meminta penambahan kapal. Setidaknya perlu 22 unit kapal yang beroperasi dengan 80 trip.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, mengatakan, Pelabuhan Penyeberangan Merak kekurangan kapal dan luasan dermaga. Dua hal ini menyebabkan kemacetan tiap akhir pekan. Biasanya ada 33 kapal yang melayani lintas ini. ”Kini sekitar 7-8 kapal sedang docking untuk perawatan rutin sehingga kapasitas angkut memang berkurang,” katanya.

Pekan lalu Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemhub Suroyo Alimoeso sudah membuka kesempatan bagi operator feri mana pun untuk menambah kapasitas angkut di lintas Merak-Bakauheni supaya ketersediaan kapal tetap terpenuhi, terutama di masa akhir pekan.

Di samping ketersediaan feri, seharusnya ditunjang pula jumlah dermaga. Kini jumlah dermaga di Merak hanya 5 unit, sedangkan di Bakauheni hanya 4 unit. Hal itu juga menyulitkan pergerakan kapal. (cas/ryo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com