Kondisi ini diperparah oleh hancurnya hutan, tanaman di sepanjang lereng dan hulu sungai tersebut. Akibatnya, hujan yang turun di kawasan hulu tidak mengalami hambatan menggerus permukaan tanah pada lereng curam. Hal ini yang meningkatkan potensi banjir lahar dingin.
Banyak material lava dan tanah yang tererosi menimbulkan dampak kerusakan di bagian hilir, antara lain runtuhnya jembatan, rusaknya rumah penduduk, saluran irigasi, lahan pertanian, dan morfologi sungai tersebut. Sekitar 10 jembatan hancur.
Untuk itu, fokus penanganan adalah mengeruk dasar sungai, memperkuat tebing sungai dan struktur jembatan dengan bronjong dan karung pasir, serta mengintensifkan peringatan dini cuaca dan banjir.
Jembatan yang hancur akan segera diganti dengan jembatan darurat untuk membantu aktivitas masyarakat.