Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belong, Sejak Dulu Hidup Seadanya

Kompas.com - 06/01/2011, 20:37 WIB

"Kami ngamen sampai Mojokerto, Jombang dan Kertosono. Kalau ngamen di sana, ya nginap," kata Mbah Belong.

Wardi (21), pelaku jaran kepang Baru Muncul Surabaya yang sehari-hari ikut mengais rezeki dari ngamen jaran kepang mengatakan, penghasilan ngamen jaran kepang tidak bisa dipastikan. Pasalnya, pendapatan dari ngamen amat tergantung banyaknya uang saweran penonton yang menyaksikan atraksi jaran kepang.

"Kadang dapat bagian Rp 17.000, kadangkala hanya dapat bagian Rp 12.000," kata Wardi, salah seorang cucu Mbah Belong.

Wardi, tamatan SMA. Dia memutuskan melakoni kehidupan sebagai seniman keliling jaran kepang, karena susahnya mencari pekerjaan di Surabaya. Walaupun penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dia merasa senang-senang saja. "Kalau mau bilang nggak cukup ya nggak cukup, tapi mau bilang apalagi," katanya.

Mbah Belong mengatakan, keberuntungan seniman jaran kepang, jika sedang ada tanggapan teropan alias hajatan. "Untuk tanggapan teropan, saya patok harga Rp 1,5 juta. Tapi, kalau yang punya hajat hanya punya uang Rp 500.000, ya saya layani," katanya.

Satu hal yang membuat Mbah Belong dengan kelompok jaran kepang Baru Muncul Surabaya merasa berbangga hati, walaupun beban hidupnya amat berat dan serba kekurangan, tak lain adalah mereka hidup dan menghidupi diri dan keluarga dari cucuran keringat. "Alhamdillah, gak nganggo barang negoro dan tidak diuber-uber polisi, kerena korupsi koyok pajabat bupati," kata Mbah Belong.  (Kompas/Abdul Latif)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com