SALATIGA, KOMPAS -
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) Inspektur Jenderal Edward Aritonang mengungkapkan hal itu seusai dialog di Gedung Sinode Gereja Kristen Jawa di Kota Salatiga, Rabu (22/12). Akan tetapi, dia belum bersedia menyebut identitas pelaku.
Awal Desember lalu polisi menemukan bom rakitan di Kecamatan Delanggu dan Polanharjo, Klaten. Tepatnya di salah satu pos polisi dan gereja. Di tiap-tiap lokasi ditemukan satu set bom rakitan berupa empat botol air mineral dalam kemasan ukuran 600 mililiter yang terisi bensin, detonator, dan timer.
Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Jawa Pendeta Sukardi berharap polisi bisa memproses pelaku yang menaruh bom rakitan tersebut sesuai aturan hukum. ”Sebaiknya juga ada arahan mengenai wawasan kebangsaan bahwa hidup berdampingan dengan damai itu mulia,” ujarnya.
Sekalipun ada temuan bom rakitan menjelang Natal, Sukardi mengaku, pihaknya tidak terlalu khawatir. Alasannya, mereka percaya aparat akan membantu mengamankan tempat-tempat ibadah Natal.
Terkait pengamanan Natal, menurut Edward, pihaknya akan menerjunkan pasukan mulai 23 Desember 2010 hingga 3 Januari 2011, dengan melibatkan dua per tiga dari kekuatan Polda Jateng yang mencapai 36.000 personel.
Prioritas pengamanan adalah aktivitas masyarakat yang beribadah Natal. Selain itu, juga masyarakat yang mudik dan berlibur serta berkegiatan menyambut Tahun Baru.