Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palembang, Berbenahlah sejak Sekarang

Kompas.com - 22/12/2010, 10:32 WIB

"Jangan seperti angkutan transjakarta atau transmusi. Angkutan ini hanya mengalihkan para pengguna angkutan kota, bus kota, serta metromini, dan bukan pengguna kendaraan pribadi. Hasilnya, kemacetan lalu lintas di Jakarta atau Palembang tidak pernah teratasi. Malah yang terjadi kemacetan bertambah parah," kata Taufik Hidayat.

Itu sebabnya, Taufik mengusulkan mulai didesain angkutan kereta api di Kota Palembang. Desain itu meliputi jalur rel dalam kota, lokasi yang dilewati baik di atas permukaan tanah maupun di bawah tanah, dan lokasi-lokasi yang dijadikan stasiun. Langkah ini penting dilakukan sejak dini agar kota ini lebih antisipatif terhadap kemajuan dan pertumbuhan yang bakal terjadi pada beberapa tahun mendatang.

"Melihat perkembangan Palembang selama ini, maka kota ini sesungguhnya telah berada di jalur menuju kota besar. Masalah terbesar di setiap kota besar adalah kemacetan lalu lintas akibat membeludaknya orang mencari hidup di kota itu. Hal itu terjadi karena adanya pengabaian terhadap angkutan kereta api dalam kota. Karena itu, Palembang harus lebih dini berbenah, mumpung banyak ruang yang longgar agar nantinya tidak mengulangi kesalahan yang telah terjadi di kota lain," ujar Taufik.

Anjuran ini sungguh benar. Sebuah kota besar dinilai sehat bukan dengan memperbanyak angkutan kota, melainkan menyediakan angkutan kereta api bagi warga kota dan kawasan penyangga yang aman, nyaman, bersih, dan terkoneksi dengan tempat-tempat strategis. Palembang pun perlu mulai menyiapkan diri ke arah itu jika tidak ingin kelak menjadi kota yang sakit, rumit, dan keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com