Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Pemerintah Yogyakarta Demokratis

Kompas.com - 12/12/2010, 05:53 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla di sela-sela Pencanangan Pemulihan Dini Merapi, Sabtu (11/12/2010) di Yogyakarta, mengungkapkan, keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta harus dijaga. Apalagi, selama ini pemerintahan DIY sudah berjalan demokratis.

Kalla mengakui, meski saat ini pemerintah memiliki pandangan sendiri mengenai keistimewaan DIY, melalui rancangan undang-undang tentang Keistimewaan DIY, isinya harus dibicarakan dengan DPR dan rakyat. Sultan juga harus diajak bicara.

Menurut Kalla, Pemerintah Provinsi DIY di bawah kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono (HB) X amat merakyat. ”Itulah keistimewaan DIY,” katanya. Ia juga tak sependapat jika Sultan HB X tidak boleh berpolitik.

Dukungan dari Papua

Secara terpisah, dukungan terhadap penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY sebagai wujud keistimewaan DIY terus mengalir. Sabtu, tokoh masyarakat adat Mimika, Papua, yang juga mantan Ketua DPRD Timika, Yopi Kilangin, mewakili warga Papua, mendukung penetapan Sultan HB X dan Sri Paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wagub DIY.

Yopi menemui Sultan HB X, yang juga raja Keraton Yogyakarta, untuk menyampaikan dukungan warga Mimika terhadap keistimewaan DIY di kantor Gubernur DIY. Ia juga menyatakan dukungan terhadap perjuangan keistimewaan DIY dengan bertemu perwakilan paguyuban lurah dan dukuh DIY.

Menurut Yopi, RUU Keistimewaan DIY jangan sampai melenceng dari aspirasi warga DIY dan sistem pemerintahan yang berjalan selama ini. ”Tetapkan saja apa yang sudah jalan. Kami di Papua sangat mendukung perjuangan warga DIY,” ujarnya.

Menurut Yopi, warga Papua terkejut karena ternyata DIY sebagai ”anak sulung” Negara Kesatuan Republik Indonesia pun diperlakukan tidak adil oleh pemerintah pusat. Apabila hal itu dibiarkan, daerah lain juga bisa tidak dihargai pusat.

Sultan HB X berterima kasih atas dukungan terhadap DIY itu. Ia mengatakan, hingga kini belum mendapatkan draf RUU Keistimewaan DIY yang disusun pemerintah.

Sabtu, perwakilan lurah dan dukuh seluruh DIY juga berkumpul di rumah adik Sultan HB X, GBPH Prabukusumo, yang mengundurkan diri dari jabatan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DIY. Seluruh lurah dan dukuh se-DIY, bersama Prabukusumo, akan menggelar orasi dan berunjuk rasa pada rapat paripurna DPRD DIY pada Senin.

Prabukusumo minta seluruh elemen masyarakat pendukung keistimewaan tegas bersikap terkait penetapan gubernur dan wagub. Ketua Paguyuban Dukuh DIY Semar Sembogo Sukiman menegaskan, perjuangan keistimewaan DIY tidak akan pernah berhenti. (RWN/WKM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

    Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

    Nasional
    Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

    Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

    Nasional
    Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

    Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

    Nasional
    PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

    PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

    Nasional
    Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

    Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

    Nasional
    Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

    Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

    Nasional
    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Nasional
    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Nasional
    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Nasional
    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com