Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Siswa untuk WargaSekitar Gunung Bromo

Kompas.com - 04/12/2010, 16:15 WIB

Suara anak-anak SD Negeri Ngadisari II riuh rendah di depan sekolah. Sebagian besar anak lelaki bermain bola dan anak-anak perempuan mengobrol. Semua dilakukan dengan pakaian adat. Anak lelaki mengenakan beskap hitam dan ikat kepala, sedangkan anak perempuan mengenakan kebaya dan kain serta kain kuning diikatkan di pinggang.

Sekitar pukul 08.00, Atmo Triyono, guru agama Hindu di sekolah itu, mengumpulkan sebanyak 67 siswa. Koran bekas ditata sebagai alas. Sebuah meja untuk sesajen diletakkan di depan anak-anak.

Pagi itu para siswa menggelar acara berdoa bersama untuk keselamatan warga di sekitar Gunung Bromo, yang ditetapkan berstatus Awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak 23 November. Kendati Bromo berstatus Awas, turis terus berdatangan karena Bromo tetap menawan dari sudut mana pun. Warga setempat juga tetap beraktivitas seperti biasa meskipun pemerintah sudah mempersiapkan antisipasi jika aktivitas vulkanik Bromo meningkat.

Harum dupa merebak ke segala penjuru. Bunga berwarna putih dan merah disiapkan di wadah. Pujian dilantunkan. Doa Tri Sandhya dipanjatkan.

Menghadap ke arah Gunung Bromo, yang begitu eksotik bagai wisatawan meski kondisinya dinilai kritis setelah ditetapkan berstatus Awas, para siswi bersimpuh (badra asana) dan para siswa bersila (sila asana).

Tubuh, ucapan, dan pikiran disatukan dalam doa. Seperti mudra amustikarana, tangan kiri dikepalkan dan tangan kanan memeluk tangan kiri, sedangkan kedua ibu jari disatukan di dada.

Setiap Jumat atau Sabtu serta hari raya, kegiatan kerohanian selalu diadakan. ”Karena Bromo sedang bergolak, kami berdoa bersama memohon keselamatan kepada Tuhan, khususnya untuk keluarga anak didik dan masyarakat Tengger,” tutur Atmo. (Nina Susilo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com