Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said dan Kearifan Masyarakat Tengger

Kompas.com - 03/12/2010, 05:01 WIB

Kearifan lokal masyarakat Tengger di sekitar Gunung Bromo memang luar biasa. Mereka percaya di Gunung Bromo bersemayam Raden Kusuma, putra pasangan Joko Seger dan Rara Anteng, yang merupakan leluhur masyarakat Tengger. Karena itu, Gunung Bromo adalah bagian dari legenda masyarakat Tengger yang tak bisa dipisahkan.

Dalam sejarah Kasada atau cerita awal mula leluhur masyarakat Tengger dikisahkan, setelah menikah, Joko Seger dan Rara Anteng tak kunjung dikaruniai anak. Joko Seger kemudian bersemadi dan mohon petunjuk Sang Hyang Widi Wasa. Berdasarkan petunjuk gaib, pasangan itu dikaruniai 25 anak.

Namun, ada satu syarat. Salah satu anak Joko Seger dan Rara Anteng suatu saat akan diambil dewa. Raden Kusuma, putra bungsu pasangan Joko Seger dan Rara Anteng, akhirnya diambil lewat jilatan api saat Gunung Bromo meletus. Itulah yang mengawali tradisi labuh sesaji ke kawah Bromo saat perayaan Kasada.

Karena itu, tak mengherankan jika masyarakat Tengger terlihat ”akrab” dengan fenomena alam Gunung Bromo yang telah menjadi bagian hidup mereka sejak dahulu kala.

Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin sendiri kagum dengan religiusitas serta ketaatan masyarakat Tengger pada para pemangku serta para dukun setempat.

”Di saat status Gunung Bromo Awas, masyarakat di sekitar sangat mudah diajak koordinasi. Begitu para tokoh setempat menginstruksikan perintah, semua masyarakat langsung menaati,” tuturnya.

Kepala Perkumpulan Dukun Sekawasan Tengger Mujono mengatakan, Gunung Bromo telah menjadi bagian masyarakat Tengger yang tak terpisahkan. Namun, dalam kondisi darurat, masyarakat tetap akan mematuhi instruksi pemerintah demi keamanan dan keselamatan bersama.

Karena itu, Said yang menjadi bagian dari masyarakat Tengger tak pernah khawatir dengan ancaman Bromo.

Baginya, Bromo telah memberi kesuburan bagi ladangnya selama bertahun-tahun. Jika suatu kali tanamannya harus kering akibat belerang, hal itu tak sebanding dengan kesuburan tanah dan rezeki yang ia terima bertahun-tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com