Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

350 Rumah Warga Dieng Terancam Longsor

Kompas.com - 13/11/2010, 04:29 WIB

Sebanyak 350 rumah warga di kawasan Dieng, Dusun Sidorejo, Desa Tieng, Kecamatan Kejajara, Wonosobo, terancam longsor. Relokasi perlu dilakukan karena tempat tinggal warga itu sangat tidak aman.

Dari 350 rumah tersebut, 95 rumah di antaranya adalah korban longsoran tahun 2009 yang menewaskan enam warga. Hujan yang terus-menerus turun pada tahun 2010 membuat jumlah rumah yang rusak dan terancam longsor terus bertambah.

Penghuni ratusan rumah yang terancam longsor itu sejak Kamis (11/11), mengungsi ke balai desa, masjid, dan madrasah di Desa Tieng. Mereka khawatir sewaktu-waktu longsor terjadi. Namun, pada Jumat (12/11) pagi, sebagian pulang ke rumah masing-masing. ”Tapi kalau hujan turun mereka mengungsi lagi. Sebab saat hujan, longsor bisa sewaktu-waktu terjadi,” kata Kepala Dusun Sidorejo, Aris Fathoni.

Warga menerima dengan senang hati jika pemerintah daerah setempat memutuskan untuk merelokasi mereka. Namun, mereka belum mendapat kepastian tentang hal itu.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah merencanakan merelokasi 95 keluarga di Dusun Sidorejo, yang menjadi korban longsor 2009. Namun, hingga saat ini relokasi belum kunjung direalisasikan. ”Sekarang jumlah keluarga yang harus direlokasi terus bertambah. Tentunya ini harus segera mendapat perhatian dari pemerintah,” kata Aris.

Jumlah pengungsi yang ada di Balai Desa Tieng hingga Jumat pagi sebanyak 88 jiwa atau 30 keluarga. Di masjid desa ada sebanyak 250 jiwa dari 80 keluarga, sedangkan di madrasah tercatat sebanyak 210 jiwa. Mereka berasal dari enam RT dan 4 RW di Desa Tieng. Pemkab Wonosobo telah memberikan bantuan makanan dan selimut kepada para pengungsi. Pada Jumat, Bupati Wonosobo Kholik Arif mengunjungi pengungsian.

Selain mengancam permukiman warga, kerawanan di sekitar Dataran Tinggi Dieng tersebut juga telah menimbulkan tujuh titik longsor di jalur wisata menuju Dieng dari arah Wonosobo. Titik-titik longsor itu muncul sejak hujan pada Selasa (9/11). Sebagian titik longsor sudah diperbaiki oleh warga. Namun dengan masih turunnya hujan, sewaktu-waktu dapat kembali terjadi longsor.

”Kami berharap di titik yang rawan longsor ini segera dibuatkan talut baru sehingga dapat menahan tebing dari longsor. Kalau tidak jalur menuju Dieng bisa tertutup,” kata Ahmad Basori (35), warga Desa Tieng. (HAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com