Bahkan, menurut Ismanto, pematung yang lahir dan hidup di lereng Merapi, erupsi kali ini adalah proses pemurnian alam kemanusiaan. Dalam masa ini semua akan terlihat apa adanya, baik atau jelek.
Salah satu contoh pemurnian alam, menurut Ismanto, adalah sikap pemerintah yang semula menyatakan siap menghadapi erupsi, kenyataannya kacau balau dalam melayani pengungsi. ”Terlihat jelas semua tidak berjalan semulus saat simulasi bencana. Di tengah kepanikan dan ketakutannya, warga di lereng gunung justru ditinggalkan aparat, tidak dibantu untuk lari mengungsi karena angkutan bahkan tidak tersedia di sekitar desa,” ujar dia.
Erupsi Merapi saat ini membuat pasokan sayur-mayur, buah, dan padi dari lereng Gunung Merapi untuk masyarakat kota macet total karena hampir semua tanaman gagal panen.
Dengan kondisi inilah, Ismanto menyadari saat ini Merapi mencoba bicara, sudah waktunya pemerintah dan masyarakat kota lainnya memerhatikan warga gunung yang sebenarnya kontribusinya penting bagi mereka.