Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN "Damaikan" Jepang dan China

Kompas.com - 29/10/2010, 17:36 WIB
KOMPAS.com – KTT ASEAN di Hanoi menjadi pemicu rintisan perdamaian antara Jepang dan China, Pasalnya,  para menteri luar negeri China dan Jepang telah melakukan pertemuan di sela-sela KTT tersebut. Keduanya berupaya untuk meredakan ketegangan.
Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara mengatakan dia dan mitranya dari China, Yang Jiechi, sudah sepakat untuk melakukan upaya guna memperbaiki hubungan bilateral kedua negara bertetangga itu.
Bulan lalu, sebagaimana warta AP dan AFP, Jumat (29/10/2010), China dan Jepang terlibat pertikaian diplomatik yang sengit mengenai sekelompok pulau yang dipersengketakan.
Kedua menlu bertemu secara tertutup hari ini untuk meredakan ketegangan hubungan kedua negara yang dipicu tabrakan antara sebuah kapal nelayan China dengan dua kapal patroli Jepang dekat kepulauan yang menjadi pusat sengketa di Laut Cina Timur.
Kepulauan tersebut - yang di Jepang dinamakan Senkaku, sedangkan di Cina bernama Diaoyu - saat ini berada di bawah kekuasaan Jepang, tetapi China mengklaim kepulauan itu.
Pulau-pulau itu terletak tidak jauh dari jalur utama perkapalan, memiliki sumber daya laut yang kaya dan diperkirakan juga memiliki sumber cadangan minyak.
Baik
"Pembicaraan berlangsung dalam suasana yang baik. Percakapan dilakukan dengan tenang dan kedua belah pihak menyampaikan hal yang perlu mereka sampaikan," kata Menlu Jepang Seiji Maehara kepada wartawan tidak lama setelah dia bertemu Yang.
"Saya percaya para pemimpin negara China dan Jepang akan mengadakan pertemuan di sini, di Hanoi," tambahnya.
Memang ada spekulasi bahwa Perdana Menteri China Wen Jiabao akan mengadakan pembicaraan langsung dengan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan.
Kedua negara sudah sepakat untuk memperbaiki hubungan. “Hal ini memajukan hubungan yang strategis dan saling menguntungkan ini," ujar Maehara.
Maehara juga mengatakan dia telah meminta Yang mencabut blokir ekspor biji logam langka dan membuka kembali pembicaraan mengenai pengembangan bersama ladang gas alam di Laut Cina Timur - bernama Shirakaba dalam bahas Jepang dan Chunxiao di China - dan bahwa mitranya menanggapi bahwa kedua permintaan itu akan dipertimbangkan.
China menghentikan pembicaraan mengenai ladang gas tersebut bulan lalu, tetapi menyangkal telah memblokir ekspor biji logam langka ke Jepang, yang digunakan untuk memproduksi barang-barang elektronik seperti telepon selular.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com