Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Tunggui Mayat, Anjing Ditembak

Kompas.com - 22/10/2010, 12:02 WIB

Mengenai peristiwa ini, Lilik tak sempat menjelaskan banyak hal. Ia mengaku masih sangat berduka dengan kematian keponakannya itu.

Namun, ia menduga, Jonathan tewas karena sakit asma yang dideritanya sejak kecil. Dan dia tahu persis, kalau anjing itu memang milik Jonathan.

Bahkan, menurut Lilik, Jonathan sudah sangat lama membesarkan anjing itu. ”Sejak bayi, anjing itu dibesarkan oleh Jonathan sampai sekarang. Seingat saya dulu diberi seorang temannya,” kata Lilik.

Lilik juga mengakui, keponakannya yang dikenal sebagai duda sebatang kara itu punya kehidupan yang serba tertutup. Ia adalah pribadi pendiam yang introver.

Terlebih, sejak ia gagal dalam berumah tangga. Ia dikenal semakin menutup diri dari kehidupan bersosial.

Kehidupan Jonathan yang menyedihkan itu sebenarnya terlihat dari kondisi dalam rumahnya yang tak terawat dan penuh debu. ”Karena kasihan, sesekali, saya mengantarkan makan ke dia. Tapi, itu juga sangat jarang,” kata Lilik, yang mengaku sudah sebulan lalu terakhir bertemu dengan Jonathan.

Anjing itu, kata Lilik dan sejumlah warga sekitar, merupakan satu-satunya sosok sahabat yang menemani kehidupan Jonathan sehari-hari. Warga percaya, anjing itu terus menjaga Jonathan, sampai majikannya itu tewas membusuk sekalipun.

Ada dugaan anjing itu sudah tidak makan selama sepekan. Berdasarkan keterangan seorang warga, toko itu sekitar sepekan tutup, dan baru empat hari lalu warga mencium bau busuk. Warga memperkirakan, Jonathan meninggal sejak sepekan lalu sehingga tidak bisa memberi makan si anjing.

Sikap bermusuhan yang ditunjukkan anjing itu kepada para petugas diduga karena anjing itu tidak ingin ada yang mengganggu tuannya. Tak mengherankan kalau anjing itu berlaku demikian. (ab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com