Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi, Penjualan Tiket Bus di Pulogadung

Kompas.com - 31/08/2010, 20:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Lebaran telah memasuki H-10, penjualan tiket bus di Terminal Pulogadung terlihat masih sepi. Kalaupun ramai, itu pun hanya untuk jurusan Madura dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Diprediksi lonjakan penumpang baru akan terjadi pada H-3 hingga H-2 mendatang.

“Kalau untuk bus jurusan jarak jauh seperti Madura dan NTB, lonjakan penumpangnya sudah ada. Namun jika dibanding dengan hari yang sama pada saat jelang Lebaran 2009, masih lebih rendah. Sedangkan untuk jarak pendek, seperti tujuan Jawa Barat dan Jawa Tengah, belum ada lonjakan penumpang,” ujar HM Nur, Kepala Terminal Bus Pulogadung, Selasa (31/8/2010).

Rata-rata bus yang digunakan untuk tujuan jarak jauh ini adalah kelas eksekutif, sehingga tarif yang dibebankan pada penumpangnya menggunakan mekanisme pasar. Lain halnya untuk bus kelas ekonomi dan bisnis, tarifnya ditentukan oleh pemerintah berdasarkan ambang batas atas dan ambang batas bawah. Kenaikan tarif bus untuk kelas eksekutif ini akan terjadi mulai tanggal 2 September mendatang.

Kasman (33), salah seorang pengurus PO Bus Rasa Sayang jurusan Jakarta-Bima, mengatakan, lonjakan penumpang sudah mulai terjadi karena jarak tempuhnya yang cukup jauh. Dalam kondisi normal, perjalanan menuju Bima bisa memakan waktu 3 hari dan jika macet bisa mencapai 4 hari. Karena jarak tempuhnya yang cukup jauh itu pula, pada tanggal 8 September atau H-2, PO bus ini tidak mengoperasikan kendaraannya. Sebab jika beroperasi maka penumpang bisa berlebaran di jalan. Bus dioperasikan pada H-3 Lebaran.

“Makanya jumlah penumpangnya sudah mulai banyak pada hari ini. Tapi jika dibanding dengan tahun lalu, jumlahnya tidak seberapa. Ada penurunan jumlah penumpang yang signifikan. Kemungkinan penumpang ramai pada H-7,” ujar Kasman.

Tahun lalu, pada H-10 jumlah penumpangnya sudah mencapai 3 bus. Namun saat ini hanya satu bus, dengan maksimal penumpang 35 orang. Khusus menyambut Lebaran ini, armada yang disiapkan untuk mengangkut pemudik sebanyak 10 bus, padahal hari-hari biasanya hanya disiapkan 5 bus.

Untuk tarif Jakarta-Bima dan Denpasar, jika sebelumnya PO bus mematok tarif Rp 550 ribu per penumpang, pada tanggal 2 September mendatang naik menjadi Rp 750 ribu per penumpang. Namun, biasanya ada kendala di perjalanan karena saat bus akan naik kapal feri di Pelabuhan Banyuwangi, antrean kendaraan bisa mencapai 5–6 jam untuk mencapai dermaga.

Jika PO Bus Rasa Sayang telah melayani penjualan tiket, tidak demikian halnya dengan PO Bus Lorena, jurusan Jakarta-Sumatera, Madura, Blitar, Ponorogo dan Surabaya. Khusus untuk jurusan Jakarta-Sumatera, pada hari Selasa hingga pukul 15.00 terlihat belum melayani penjualan tiket sama sekali. Padahal pada tahun lalu di hari yang sama, minimal satu bus sudah diberangkatkan dengan kondisi penuh.

“Sepi banget mas, lihat saja sampai jam segini, kami belum menjual tiket. Karena memang tidak ada penumpangnya, benar-benar pusing mas,” keluh Amsa (50), salah seorang pengurus PO Bus Lorena.

Di Terminal Pulogadung, setiap harinya tersedia 12 bus Lorena. Masing-masing melayani jurusan Madura 3 bus, Surabaya, Ponorogo 3 bus, Blitar, dan Klaten 3 bus, Sumatera 3 bus. Tarif yang dijual pun bervariasi antara Rp 200 ribu hingga Rp 440 ribu per penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com