Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melewatkan Sahur Bahayakan Lambung

Kompas.com - 19/08/2010, 07:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Ketiduran atau malas bangun saat sahur kerap dialami sebagian besar dari mereka yang tengah berpuasa. Alhasil, mereka mengawali puasa tanpa sedikitpun makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Padahal, melewatkan makan sahur saat puasa dapat menambah beban pencernaan. Hal ini pun tak boleh dianggap sepele karena kesehatan lambung menjadi terancam.

"Makan sahur itu sangat penting bagi orang yang berpuasa," kata pakar kesehatan pencernaan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dr Ari Fahrial Syam Sp PD-KGEH, MMB.

Menurut Ari, tidak sahur di pagi hari dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan. "Bagi yang berpuasa, mereka kan buka saat pukul 06.00 sore. Itu artinya lambung kosong hampir 12 jam lebih. Bila saat sahur tidak diisi, maka asam lambung menjadi terlalu tinggi," ungkap Ari.

Menurut Ari, asam lambung yang tinggi menyebabkan kontak makanan dengan lambung menjadi tinggi pula. "Akibatnya, ketika makan saat buka, perut akan terasa kembung dan perih," kata Ari.

Selain itu, lanjut Ari, melewatkan makan sahur saat bulan puasa menyebabkan tidak adanya asupan kalori atau karbohidrat yang masuk ke tubuh. Padahal, menurut dia, tubuh sangat membutuhkan gula.

"Bila tidak ada asupan yang masuk, maka tubuh akan memproduksi tenaga dengan menghancurkan lemak dan protein. Tapi hal itu tidak baik dilakukan karena tubuh menjadi lemas," kata Ari.

Seandainya seseorang tidak sahur tetapi tetap berpuasa, maka Ari menganjurkan agar ia sebaiknya memilih makanan yang manis-manis saat berbuka. "Konsumsi karbohidrat kompleks yang lembut seperti kurma dan agar-agar, dan jangan makan makanan yang berlemak dan goreng-gorengan," imbuh Ari.

Saat buka, lanjut Ari, asupan karbohidrat kompleks dapat membantu pencernaan. Karbohidrat kompleks sendiri adalah gula yang bukan bersumber dari gula pasir, melainkan gula dengan manis alami, seperti buah-buahan.

Sementara itu, bagi yang tidak sahur saat berbuka, hindari konsumsi gula tunggal (gula pasir) berlebihan karena dapat menyebabkan gula darah meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com